Kronologis Penganiayaan Anak di SDN Makasar 09 Pagi
Sumber: detik.com

Spirituality / 5 May 2014

Kalangan Sendiri

Kronologis Penganiayaan Anak di SDN Makasar 09 Pagi

Theresia Karo Karo Official Writer
7638

Berikut runtutan peristiwa kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, dialami seorang siswa Sekolah Dasar Negeri Makasar 09 Pagi bernama Renggo Khadafi (11). Ia diduga tewas setelah menerima penganiayaan dari kakak kelasnya S (13). Hal ini berdasarkan laporan dari kakak korban, Yessi (31) yang curiga dengan kondisi fisik Renggo pada saat pulang sekolah (28/4) dengan lebam dan bekas pukulan di beberapa bagian tubuhnya.

Pada awalnya Renggo menolak untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Akhirnya, pada Rabu malam (30/4) setelah dipaksa oleh Yessi, ia menceritakan kejadian yang dialaminya. Berikut pernyataan kakak korban yang dirilis oleh Detik.com, "Renggo bilang dikeroyok, tapi yang mukulin satu orang aja, namanya S. Ada satu teman S yang berjaga-jaga di depan kelas, sama satu lagi cuma ngeliatin," kata Yessi.

Penganiayaan ini disebabkan karena hal sepele. Renggo tidak sengaja menyenggol minuman dari kakak kelasnya S saat jam istirahat sekolah. Walaupun sudah diganti kerugian oleh Renggo, S tidak merasa cukup dan mengikuti Renggo hingga ke kelas. Pada saat itulah terjadi penganiayaan.

Malam setelah tindak kekerasan terjadi, Renggo demam selama beberapa hari hingga akhirnya kejang-kejang dan dilarikan ke RS Polri. Tetapi dalam perjalanannya ke Rumah Sakit, Renggo tidak dapat ditolong lagi. Minggu dini hari (4/5) Renggo menghembuskan nafas terakhir dan dikebumikan di TPU Kampung Asem, Jakarta Timur pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, guna memenuhi laporan kepolisian maka dilakukan autopsi dengan membongkar makamnya pada Minggu malam dan setelah selesai dilakukan autopsi, Renggo dikebumikan kembali hari ini (5/5). Hasilnya akan segera dijelaskan oleh pihak Kepolisian setelah menerima hasil autopsi lengkap dari RSCM.

Peran guru dan orangtua seharusnya dapat menghentikan tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Sangat disayangkan kekerasan ini terjadi di sekolah dan saat jam sekolah tanpa ada yang berusaha melerai atau melapor. Konflik tidak perlu berakhir dengan kekerasan, penyelesaiannya dapat dilakukan secara kekeluargaan dan dengan kasih. Semoga orang tua dan guru dapat bekerja sama dalam mendukung pengajaran dalam bersosialisasi pada anak.

 

 

Baca juga: 

Memilih Konselor yang Tepat untuk Anak

 

Sumber : Detik.com by Rere
Halaman :
1

Ikuti Kami