Abby Martin, presenter berita Russia TV (RT) yang mengatakan secara Live menentang tindakan Rusia atas Ukraina dikabarkan akan dikirimkan ke Crimea oleh atasannya.
Dalam pernyataannya, Abby mengatakan, “Saya tidak akan duduk disini dan meminta maaf atau membela agresi militer sebelum mengungkapkan dari hati yang paling dalam bahwa warga Ukraina saat ini adalah korban sesungguhnya.”
Pihak Russia TV beralasan pengiriman Abby ke Crimea adalah untuk memberikannya kesempatan dalam mengambil keputusan dari apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Pihak RT menyatakan menghormati pendapat/pernyataan Abby.
“Bertentangan dengan opini umum yang muncul, RT tidak memaksa wartawannya untuk tunduk dan mereka bebas mengekspresikan pendapat mereka sendiri, tidak hanya secara pribadi, namun juga on-air. Ini adalah pernyataan Abby tentang Ukraina. Kami menghormati pandangannya dan pendapat semua jurnalis, presenter, host program kami dan tidak ada teguran sama sekali untuk Abby,” ungkap RT.
Crimea adalah propinsi di Ukraina dimana mayoritas penduduknya beretnis Rusia. Saat ini, Crimea sudah dikuasai militer Rusia dan tengah mempersiapkan perang dalam melawan serangan Ukraina.
Apa yang dilakukan Abby memang tidak salah dan semua orang berhak berpendapat/berkomentar selama tindakan tersebut tidak merugikan pihak lain.
Baca juga:
Ukraina Mengaku Siap Setelah Deklarasi Perang Putin
7 Pemuda Kristen Ditemukan Tewas di Pantai Libya
Kelompok Militan Suriah Amputasi Tangan Pencuri
Ingin Ambil Tongkat, Pria Tua Ini Ditembak Polisi
Artis Hollywood, Leah Remini Tinggalkan Scientology Demi Anak
Sultan Brunei Paksa Warganya Ikuti Hukum Syariah
Video Terbaru Katy Perry, Dark Horse Terancam Dicabut Youtube
Pemerintah AS Dituding Akan Tutup Program Siaran Kristen
Arizona Legalkan Diskriminasi Terhadap Homoseksual
Sumber : http://www.dailymail.co.uk/Eva