Pemilu Berpotensi Konflik Jika Jokowi dan Prabowo Tidak Nyapres

Nasional / 5 March 2014

Kalangan Sendiri

Pemilu Berpotensi Konflik Jika Jokowi dan Prabowo Tidak Nyapres

daniel.tanamal Official Writer
7078

Guru besar filsafat STF Driyarkara Romo Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa meskipun dirinya berharap tidak akan ada kekerasan dalam pemilihan umum presiden tahun ini, namun dirinya melihat akan ada potensi konflik jika Jokowi dan Prabowo tidak mencalonkan diri menjadi presiden.

“Saya berharap tidak ada kekerasan. Karena setiap pemilu berjalan dengan baik sejak orde baru. Terkecuali kalau ada pihak yang akan menginterupsi, ada kemungkinan pemilu tidak jadi. Saya atidak mau mendukung itu. Tapi kalau Jokowi dan Prabowo tidak maju menjadi kandidat (Capres), ini bisa menjadi serius,” katanya dalam diskusi "Mengarahkan Haluan Politik Indonesia Pasca-Reformasi" di kantor Maarif Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3).

Menurutnya masyarakat akan bertanya-tanya jika Jokowi dan Prabowo tidak nyapres, karena hasil berbagai jajak pendapat menilai bahwa mereka adalah dua tokoh yang banyak mendapat dukungan. Jokowi hingga saat ini belum diputuskan untuk menjadi capres, sementara Prabowo dinilainya kemungkinan tidak maju jika hasil partainya dalam pileg tidak mencapai ambang batas 20 persen.

“Orang meilhat dua tokoh ini diberbagai jajak pendapat begitu populer, jika sampai tak maju (nyapres), pasti rakyat berpikir, ini jangan-jangan ada manipulasi agar orang-orang ini tidak terpilih,” tambahnya.

Kita berharap bersama agar pemilu legislatif dan presiden dapat berlangsung aman dan tanpa gangguan. Siapapun tokoh bangsa baik muda ataupun tua yang yakin mempunyai kapasitas besar untuk memimpin Indonesia menuju kearah yang lebih baik, harus didukung dan dipilih.

 

 


Sumber : Jawaban.com | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami