Sebuah fakta mengejutkan terkuak atas data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai posisi Indonesia yang masuk dalam 10 besar negara pengakses situs pornografi di dunia maya. Saat ini Indonesia sudah menduduki peringkat pertama pengakses situs porno.
Ironisnya lagi, di antara para pengakses situs porno itu adalah anak-anak di bawah umur. "Berdasarkan riset, sebanyak 68 persen siswa SD sudah pernah ikut-ikutan mengakses situs porno," kata psikolog klinis sekaligus aktivis AIDS, Baby Jim Aditya, Rabu (13/11).
Dampak dari hal tersebut saat ini mulai terlihat dengan beberapa tindak amoral yang dilakukan anak-anak usia tanggung. Contohnya kasus seorang siswa kelas VI sebuah sekolah dasar di Situbondo yang memperkosa murid taman kanak-kanak setelah dia melihat video porno dalam telepon genggam salah seorang temannya.
Menurut Baby Jim, pendidikan seks sudah selayaknya diberikan sedini mungkin kepada anak, namun dengan porsi yang sesuai dengan usia mereka. Hal ini mutlak dibutuhkan agar anak-anak tak belajar seks dari pornografi. "Dari hal sepele, mengajarkan anak perempuan untuk buang air kecil di toilet wanita itu saja sudah pendidikan seks. Jadi jangan dibayangkan pendidikan seks itu yang aneh-aneh.”
Saat ini setiap kita dapat dengan mudah mengakses konten pornografi karena banyak media yang dapat menyediakannya secara cepat seperti komik, permainan, VCD, telepon seluler, dan media massa. Hanya dengan didikan keluarga berikut dengan pengetahuan rohani seorang anak dapat terhindar dan tidak terjerumus dari bahaya pornografi.
Baca Juga Artikel Lain: