Budayawan yang sering disebut kiai nyentrik KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus meminta agar pola pendidikan formal yang selama ini mengedepankan pengajaran dengan prestasi sebagai ukuran patut dikaji ulang.
Menurutnya, pengajaran itu menghasilkan anak-anak pintar, tetapi tidak terdidik dan lemah budi pekerti. Akibatnya, bisa seperti saat ini, meski berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, sejumlah pemimpin berbuat sangat memalukan dan menimbulkan ketidaktenteraman di tengah masyarakat.
"Jangan heran sekarang banyak orang pintar, tetapi tidak terdidik. Bagaimana mau mengatakan orang itu terdidik kalau ia menduduki puncak kedudukan paling mulia, paling bermartabat, dan ditangkap KPK," tutur pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang ini di Semarang, Rabu (9/10/2013).
Gus Mus mengungkapkan, orang pandai atau pintar kalau tidak terdidik akan sangat menjengkelkan. "Kalau orang pintar yang mencuri, menangkapnya sulit. Sudah tertangkap, mengadilinya sulit, divonis masuk penjaranya sulit, dan kalau sudah masuk penjara masih bisa keluyuran," katanya.
Inilah fenomena menyedihkan yang saat ini berlangsung di Indonesia dimana banyak pemimpin dan pejabat yang diluar terlihat taat beragama dan berpendidikan justru melakukan kejahatan seperti korupsi. Penting sekali untuk mengajarkan pelayanan terhadap sesama dengan sikap yang menyayangi kepada anak sejak dini agar di masa depan mereka tidak picik dan individualistis.
Baca Juga Artikel Lain