Ahok Dukung Penuh Penangkapan Pejabat yang Terlibat Korupsi

Nasional / 18 September 2013

Kalangan Sendiri

Ahok Dukung Penuh Penangkapan Pejabat yang Terlibat Korupsi

Lori Official Writer
3764

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung penangkapan dua pejabat di lingkungan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta pada Jumat (13/9) lalu. Hal ini dianggap sebagai upaya untuk memerangi tindakan korupsi di badan birokrasi pemerintahan daerah DKI Jakarta.

Pria yang disapa Ahok ini mendukung penuh aparat pemberantas korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kejaksaan Negeri (Kejari), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk sepenuhnya melakukan tugasnya membongkar kasus korupsi yang dilakukan oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Makanya saya bilang, kalau ada kejadian-kejadian seperti itu, tangkap terus. Saya kasih izin. Karena dengan begitu, orang takut. Kalau melakukan korupsi tidak ditangkap, nanti jadi ngelunjak terus mempengaruhi yang lain. Pejabat yang baik bisa jadi jahat,” ungkap Ahok menyikapi penangkapan tersebut, seperti dilansir Beritasatu.com, Senin (18/9).

Adapun pejabat yang tertangkap oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara tersebut meliputi Kepala Unit Pengelola Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu Mursalin Muhaiyang dan Kepala Seksi Perawatan UPT Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu Susilo Budi Riyanto.

Kedua pejabat ini terbukti menggelapkan sisa dana yang sebelumnya dianggarkan senilai Rp1.3 miliar untuk proyek perbaikan dan pemeliharaan 16 generator listrik yang ada di 16 daerah di Kepulauan Seribu pada tahun 2012. Namun faktanya,kedua tersangka hanya dapat mempertanggungjawabkan senilai Rp144 Juta untuk pembelian komponen generator dan sisanya tidak diketahui dengan pasti. Kini tersangka mendekap di Lembaga Pemasyarakat Cipinang selepas pemeriksaan di kantor Kejari Jakarta Utara.

Kasus korupsi yang semakin tumbuh subur di lembaga pemerintahan dinilai terjadi akibat lemahnya pengawasan hingga ke sektor paling bawah, akibatnya ruang gerak para oknum yang terlibat dalam korupsi semakin luas.

 


Baca Juga Artikel Lainnya:

Penuturan He, Janda Penjual Kopi yang Dirusak Organ Intimnya

Ahok Tak Mau Mobil Murah Melintas di Jalan-Jalan Jakarta

Pemimpin Gereja Inggris Gelar Diskusi dengan Politisi Partai

Walikota Gay Pertama Dilantik Di Meksiko

Memberkati, Bukan Untuk Diberkati


Sumber : Beritasatu.com | Jawaban.com | Lori
Halaman :
1

Ikuti Kami