Sekelompok mahasiswa yang terbentuk dalam Muslim Voices on Campus menuduh pihak Universitas City di London atas tindakan diskriminasi agama. Pasalnya, pihak kampus menutup ruangan yang selama ini digunakan sebagai musholla untuk menunaikan sholat Jumat.
Pihak City menyampaikan alasan penutupan ruangan tersebut karena mahasiswa menolak menyerahkan proposal konten khotbah Jumat sebelum direvisi dan dicek ulah oleh pihak universitas.
Pemimpin Muslim Voices on Campus, Wasif Sheikh, menyanggah pernyataan kampus dan mengatakan bahwa pihak mereka telah menjadi sasaran buruk dan menerima semua mahasiswa dan staf dalam sistem keterbukaan.
Pihak City menduga bahwa isi khotbah kelompok tersebut berisi pandangan garis keras dan penuh konfrontasi. Hal ini beralasan mengingat tiga tahun lalu, lembaga kajian anti ekstremisme Quilliam Foundation pernah merilis laporan tentang konten khotbah mereka.
Dalam salah satu khotbah yang dilansir dari BBC menuliskan,”Ajaran Islam mengajarkan kita untuk memotong tangan pencuri dan mengajarkan kita untuk merajam pelaku zina. Islam memberitahu dan mengajarkan kita untuk membunuh orang kafir.”
Hingga saat ini BBC London tidak memiliki bukti bahwa apakah pandangan tersebut memang benar atau tidak. Hanya saja, pihak universitas telah melakukan penjagaan ketat dan supervisi aktual mengingat banyaknya aktivitas yang berlangsung di lingkungannya.
Baca juga artikel yang lain:
Awesome, Gelandangan Jujur ini Dapat $14,000
Kate Middleton Dicap Sebagai Boneka Plastik
Gereja Meksiko Terapkan Sistem Keamanan Lampu Lalu Lintas
Waspada, Modus Pemerkosaan Lewat Media Kencan Kristen
Patung Budha,Barbie, dan Simpson Dilarang Di iran
Chris Bacon, Babi Imut Sensasional Di Youtube
Sumber : BBCIndonesia/Eva