Patung Budha, Barbie dan Simpson Dilarang di Iran

Nasional / 18 February 2013

Kalangan Sendiri

Patung Budha, Barbie dan Simpson Dilarang di Iran

eva Official Writer
4899

Saat ini pemerintah Iran tidak hanya melarang masuknya budaya barat ke negara mereka, namun juga budaya timur. Hal ini terbukti dengan baru-baru ini pemerintah Iran membuat suatu peraturan baru yang melarang patung Budha diekspos secara umum (18/2).

Menurut salah satu media lokal, The Arman newspaper, patung Budha menggambarkan bentuk dari campur tangan budaya luar. “Patung Budha adalah simbol dari invansi budaya,” kata Saeed Jaberi Ansari, petugas perlindungan warisan budaya Iran. Alhasil, semua patung Budha disita dari toko-toko di ibukota Tehran. Selain itu mereka menganggap bahwa patung Budha adalah simbol dari salah satu agama tertentu yang secara tidak langsung ingin menginvasi agama dan budaya asli Iran.

Namun, sebagian masyarakat Iran mengaku mereka membeli patung Budha hanya untuk dekorasi saja. “Yang saya tahu, tidak ada dari mereka (pelanggan) yang mengkaitkannya dengan salah satu agama tertentu. Mereka hanya membeli untuk dekorasi saja,” kata salah satu pemilik toko.

Selain patung Budha, pemerintah Iran juga melarang item boneka Barbie dan tokoh Simpson. Barbie dan Simpson dianggap sebagai bagian dari kapitalis budaya barat sehingga dikaitkan dengan salah satu agama mayoritas dunia.

Benda/objek tertentu seharusnya jangan secara cepat diasumsikan sebagai pengkultusan subjektif dari salah satu kepercayaan namun dapat dilihat dari berbagai segi positif yang lain seperti dari sudut estetika, karya, entertainment, dan seni.

Baca juga artikel yang lain:

Chris Bacon, Babi Imut Sensasional Di Youtube

Perayaan Valentine Di Pakistan Makin Marak

Ribuan Mahasiswa Di Tokyo Lakukan Pawai Kerja

Wanita Ini Meninggal Akibat Konsumsi Coca-Cola

Guru SMU Dituduh Berperilaku Cabul Terhadap Murid Cowok

Kaum Feminis Di Paris Rayakan Mundurnya Paus Dengan Tanpa Busana

Aksi Boikot Orang Tua terhadap "Gay-Free Prom Night SMU Sullivan"

 

Sumber : dailymail.co.uk/Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami