Paul Baier, seorang ayah dari Boston membayar $200 kepada putrinya, Rachel, yang berumur 14 tahun agar menonaktifkan akun Facebooknya (7/2).
Dalam blognya, Paul yang merupakan konsultan penelitian memposting bukti perjanjian penonaktifan Facebook yang ditandatangani oleh Rachel. Perjanjian tersebut berisi bahwa Rachel setuju menonaktifkan akun Facebooknya sejak 2 April 2013 sampai 26 Juni 2013 dan menerima bayaran sebesar $200.
Selain itu, Paul memiliki hak untuk mengganti password dan menonaktifkan akunnya. Belum jelas, apa motif dari tindakan Paul sebenarnya.
Sebagian orang memuji tindakan Paul karena dianggap menggambarkan sosok ayah yang baik dan protektif.
Kent Wellington, salah satu sahabat Paul mengatakan, “Dia adalah pria dan orang tua yang baik. Terlepas dari tidak ada yang salah dengan sikapnya yang pro-aktif sebagai orang tua terhadap anak-anaknya di media sosial. Saya yakin bahwa perjanjian kontrak tersebut bermanfaat.” Akan tetapi, bagi sebagian orang menganggap itu adalah tindakan bodoh seperti yang ditunjukkan oleh suatu tulisan dari orang yang tidak dikenal di salah satu web.
Rasa ketergantungan akibat pengaruh media sosial seperti Facebook dan Twitter bagi kehidupan kita hendaknya jangan sampai berlebihan. Terlebih lagi bila hal itu menyangkut privasi kita. Sekali saja kita salah langkah dan lalai dalam bertindak, maka hal tersebut akan menjadi boomerang bagi hidup kita.
Baca juga artikel yang lain:
Guevara, Guru Bahasa Inggris Menjadi Penembak Jitu
Pria ini Ditembak Mati Setelah Menolak Pindah Keyakinan
Pengkotbah Arab Terkenal Memperkosa Putrinya Hingga Tewas
Tuhan Penentu Kemenangan di Super Bowl
Keripik "Virgin Mary" Menuai Protes Umat Katolik
Hidup Muhammad Ali Tidak Lama Lagi
Produser Al-Jazeera English Online Tewas Di Libanon
Anjing ini Hampir Mati Karena Diduga Gay
Sumber : cnn.com/Eva