Semarang Duduki Peringkat Satu Penderita AIDS Di Jateng

Nasional / 2 December 2012

Kalangan Sendiri

Semarang Duduki Peringkat Satu Penderita AIDS Di Jateng

Lestari99 Official Writer
7988

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan sejak Januari hingga September 2012, 110 kasus HIV/AIDS tercatat di Semarang dan menjadikannya sebagai kota tertinggi jumlah penderita HIV/AIDS di Jawa Tengah. Di lingkungan provinsi Jawa Tengah sendiri dari Januari hingga September 2012 tercatat 108 penderita meninggal dunia. Jumlah kasus HIV/AIDS di Jawa Terngah mencapai 946 orang dan 580 di antaranya sudah positif AIDS.

Anung Sugihantono selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa jumlah itu barulah yang terdata. Diperkirakan masih banyak penderita lainnya yang belum terdata. Dari data tersebut ditemukan penderita HIV lebih banyak didominasi wanita, sedangkan AIDS dominan diderita kaum pria. Berdasarkan kelompok umur, penyakit ini lebih banyak menyerang kelompok produktif antara usia 25-34 tahun. Perilaku heteroseksual masih menjadi penyebab utama penularan HIV/AIDS di Jawa Tengah.

“HIV/AIDS memang perlu diwaspadai karena menyerang kekebalan tubuh. Penyakit ini termasuk menular dan hati-hati pada ibu hamil yang terdeteksi mengidap karena bisa jadi menularkan virus ke janinnya. Ini akan menjadi fokus kami ke depan,” ungkap Anung.

Tingginya penderita yang berstatus ibu rumah tangga hingga mencapai 25 persen dari jumlah penderita membuat Dinas Kesehatan Jawa Tengah menggencarkan Voluntary Conselling Test (VCT)  yang dilakukan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kemudian akan dikembangkan layanan komprehensif berkesinambungan di beberapa wilayah yang rentan penularan. Selain itu diadakan juga pelatihan dan regulasi serta strategi rencana aksi daerah HIV/AIDS tahun 2013-2018.

“Sebab itu terus digencarkan kegiatan VCT ke masyarakat. Hal ini sebagai upaya perubahan perilaku dan pencegahan, serta upaya penemuan penderita baru,” tambahnya.

Tak berbeda dengan Anung, Direktur LSM Kalandara Yacobus Kristono mengatakan dukungan pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi HIV/AIDS beberapa tahun terakhir semakin meningkat dan bagus. Hal ini ungkapnya membuat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat mulai terbuka di komunitasnya dan masyarakat.

“ODHA itu kan juga manusia, mereka punya hak yang sama seperti kita. Dukungan masyarakat dan pemerintah serta [kamus]stakeholder[/kamus] inilah yang penting untuk pemberdayaan mereka juga, serta untuk penanggulangan dan pencegahan,” ungkapnya.

HIV/AIDS masih menjadi masalah serius yang perlu diwaspadai. Sesungguhnya cara paling efektif untuk terhindar dari penyakit ini adalah dengan menjaga kekudusan dan menghindari seks sebelum menikah. Kesadaran yang perlu senantiasa ditingkatkan di tengah kehidupan masyarakat yang semakin mengagung-agungkan kebebasan dan kesenangan hidup tanpa mempertimbangkan konsekuensi di belakangnya.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : Kompas - LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami