Bagi Duit Terselubung Ala Pilkada Cagub DKI

Nasional / 10 July 2012

Kalangan Sendiri

Bagi Duit Terselubung Ala Pilkada Cagub DKI

Lestari99 Official Writer
3972

Berbagai macam cara dilakukan tim sukses calon Gubernur DKI Jakarta untuk memperkenalkan pasangan yang mereka usung kepada masyarakat agar menang dalam Pilkada DKI yang akan digelar Rabu (11/7) besok. Tak sedikit duit yang digelontorkan secara terselubung kepada warga masyarakat menjelang pemilihan. Memberikan uang dengan alasan ongkos pemasangan stiker menjadi salah satu trik bagi-bagi duit ala cagub DKI. Seperti yang terjadi di Cipinang, Cempedak, Jakarta Timur. Dalam dua pekan terakhir saja mereka ramai didatangi tim sukses calon gubernur yang datang secara bergantian sambil membawa segepok uang. 

Rezeki warga ini pertama kali diterima dari tim sukses pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dua hari sebelum awal masa kampanye, 23 Juni 2012. Tim sukses yang mencuri start kampanye ini kemudian meminta sebelas ketua rukun warga untuk mengumpulkan ketua-ketua rukun tetangga di kelurahan tersebut. “Kami diberi stiker, buku, kaos dan ongkos jalan Rp 500 ribu seorang,” ungkap Agus yang juga menjabat sebagai Ketua RT 05 RW 10, sebagaimana dilansir Tempo.

Para ketua rukun tetangga ini kemudian meminta kepada warga mereka untuk menyebarkan 200 stiker, 200 buku program, spanduk, dan kaos ke semua rumah yang ada di wilayahnya. Warga yang bersedia menjalankan tugas itu diberikan upah Rp 300 ribu. “Saya sih tidak munafik, mau nyebar stiker kalau ada duitnya,” ungkap Abdul Kadir, warga RT 05.

Sepekan setelah tim Fauzi, tim sukses pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono datang ke kelurahan ini. Lagi-lagi Kadir menerima jasa sebar pamflet, spanduk dan kaos. Bedanya, Kadir berucap, tim Alex lebih megikat mereka yang membagikan stiker karena harus bersedia jadi saksi saat pencoblosan 11 Juli, Rabu pekan ini. bagi setiap saksi ada honor tambahan sebesar Rp 15 ribu per orang.

Tim pasangan Alex juga mengumpulkan ibu-ibu pengurus PKK. Warga pun menjadi terbiasa untuk diundang berkumpul di kantor kelurahan. Saking banyaknya tim sukses yang datang silih berganti, Kadir pun tak lagi dapat mengingat nama-nama mereka. “Mereka cuma datang kasih pengarahan, kasih uang, lalu pulang,” ungkapnya.

Di Jakarta sendiri terdapat 267 kelurahan dengan 6.983.693 pemilih tetap sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta. Jakarta Timur memiliki 30 persen pemilih – paling banyak dibanding lima wilayah lainnya.

Ma’mun Amin selaku ketua tim sukses Fauzi-Nachrowi mengakui adanya pembagian stiker sebagai strategi mengenalkan Fauzi dan pasangannya. Namun ia menyangkal bahwa hal itu dilakukan dengan memberikan upah. Bahkan Ma’mun mengklaim bahwa para sukarelawan mengetuk sejuta pintu untuk menyebarkan stiker itu.

Praktek-praktek pembagian duit sebenarnya sudah menjadi rahasia umum dalam masa kampanye Pilkada tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah lain di Indonesia. Mengumbar kecurangan seperti ini di hadapan warga masyarakat sedikit banyak justru membuat warga menjadi apatis untuk memilih calon pemimpin daerahnya. Namun sangatlah penting bagi setiap warga masyarakat untuk berkontribusi dalam memberikan suara demi kemajuan daerahnya. Satu hal yang perlu diingat adalah untuk tetap memilih calon yang memiliki tack record kepemimpinan yang berprestasi, tidak hanya mengumbar janji, dan sesuai dengan pilihan hati nurani.

Selamat mencoblos bagi segenap warga Jakarta. Mari jadikan ibukota negara ini mejadi kota yang semakin mensejahterakan warganya dengan memilih pemimpin yang berintegritas.

 

Baca Juga:

Sumber : Tempo
Halaman :
1

Ikuti Kami