Ketiga TKI Diberondong Tembakan Lima Polisi Malaysia

Nasional / 27 April 2012

Kalangan Sendiri

Ketiga TKI Diberondong Tembakan Lima Polisi Malaysia

Lestari99 Official Writer
5382

Dalam penelusurannya ke Malaysia, Direktur Badan Pengamanan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BPNP2TKI), Brigjen Pol Bambang Purwanto menyampaikan keterangan di lapangan mengarah pada fakta bahwa ketiga TKI asal NTB itu ditembak secara keji oleh lima polisi Malaysia.

Hal ini disampaikan Bambang di Jakarta, Jumat (27/4) terkait kematian tiga TKI yang terhitung sadis, yakni Herman (34) dan Abdul Kadir (25) asal Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgasela Selatan, Pringgasela, Lombok Timur, serta Mad Noor (28) yang beralamat di Dusun Gubuk Timur, Desa Pengadangan, Pringgasela, Lombok Timur.

Untuk menelusuri prosedur penembakan TKI yang tidak wajar itu, Bambang sempat mendatangi kepolisian di Malaysia dan mendapatkan keterangan bahwa pihak berwenang Malaysia akan segera mengeluarkan pernyataan mengenai hal itu meskipun waktu persisnya tidak disampaikan.

Penembakan ketiga TKI terjadi di area Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 24 Maret 2012 sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Jasad para TKI lantas dibawa ke Rumah Sakit Port Dickson, tetapi tidak langsung dilakukan tindakan otopsi karena ketiadaan data diri. Otopsi baru dilakukan pada 26 dan 27 Maret 2012 setelah ada penyataan oleh Wildan selaku keluarga dekat para korban, di samping penegasan seorang majikan bernama Lim Kok Wee, yang juga mengenal Abdul Kadir sebagai pekerjanya. Keduanya bertandang ke rumah sakit dengan diantar  polisi pada 25 Maret 2012.

Otopsi pertama dilakukan pada 26 Maret terhadap dua jenazah, yaitu Abdul Kadir Jaeleni dan Herman. Jasad Abdul Kadir ditangani dokter Mohd Khairul Izzati Omar, sedangkan dokter Muhammad Huzaifah Rahim mengotopsi jasad Herman. Selanjutnya, keesokan harinya, giliran jasad Mad Noor yang diotopsi dokter Safooraf. "Hasil otopsi menyimpulkan, mereka tewas oleh tembakan berkali-kali di bagian kepala atau tubuh korban," kata Bambang.

Fakta demi fakta yang terungkap kiranya semakin memberikan titik terang apa yang sebenarnya terjadi di Malaysia. Dan melalui kejadian ini, kedua negara bisa sama-sama interospeksi diri untuk menjaga dan mengembangkan hubungan kedua negara yang masih serumpun ini.

 

Baca Juga:

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami