Max Lucado Minta Gereja Pimpin Peringatan 11 September

Internasional / 19 August 2013

Kalangan Sendiri

Max Lucado Minta Gereja Pimpin Peringatan 11 September

Yenny Kartika Official Writer
4866

Menjelang 12-tahun tragedi runtuhnya menara kembar World Trade Center (11 September atau 9/11) yang akan jatuh bulan depan, penulis sekaligus pengkhotbah Max Lucado menghimbau agar gereja-gereja di AS menjadi pemimpin dalam peringatan tersebut.

Dalam tulisannya yang dimuat di laman Christian Post, Jumat (16/8), Lucado menggambarkan tragedi 9/11 sebagai “hari dimana hati bangsa ini dan bangunan di negara ini hancur berkeping-keping”. “Tampaknya setelah 12 tahun semenjak kejadian tersebut, kita tetap masih berjuang untuk menanggulangi luka dan ketakutan—yang sampai hari ini masih ada,” kata pelayan di Gereja Oak Hills, Texas, AS, ini.

Lucado juga menyebut-nyebut beberapa tragedi dan bencana yang terus-menerus terjadi di Negeri Paman Sam dan telah menyisakan duka. “Pemboman Boston telah mengingatkan kita akan realita baru ini. Kekerasan terus mengoyak negara kita dari dalam—penembakan massal di Arizona, Colorado, dan Sandy Hook. Bencana alam seperti badai Katrina, Rita, Sandy, dan kekuatan destruktif lainnya telah meninggalkan bekas luka di negeri dan bangsa kita,” imbuh penulis yang pernah meraih Gold Medallion Book Award ini.

Peranan gereja yang Lucado tekankan adalah untuk menunjukkan bahwa segala macam tragedi tersebut bermakna serupa dengan kisah Yusuf di dalam Alkitab. “Kita jemu. Kita mencari tahu: akankah kita melewati semua masa penuh gejolak ini? Jawabannya berkumandang dari dalam Alkitab: YA. Kisah Yusuf menyatakan bahwa meskipun hidup ini memiliki banyak pergumulan dan hambatan, namun dengan pertolongan Tuhan, kita sanggup mengatasinya. Jadi, pada 11 September nanti, gereja seharusnya berkumpul dan memperingati bahwa keburukan yang dirancang dapat berubah menjadi kebaikan pada akhirnya,” katanya.

Di masa Yusuf, negara Mesir mengalami kelaparan akan makanan, sementara kini Amerika Serikat mengalami kelaparan akan pengharapan. Kala itu Yusuf berusaha keras demi memakmurkan kembali bangsanya. Sekarang, gereja Tuhan diharapkan bisa menjadi pemberi asa di tengah kemustahilan yang melanda, bukan hanya AS, tetapi juga seluruh dunia ini.

 

BACA JUGA:

Umat Kristen Mesir Hadapi Masa Sulit

VIDEO: Pengampunan Membuat Pembunuh Sadis Ini Menangis

Apakah Pacaran Perlu Restu dari Orangtua?

Perlindungan Hikmat dan Uang

TUHAN Menolongku Melunasi Biaya Kuliah!

Sumber : Christian Post | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami