Pendeta Timotius Trimin Jadi Kades Di Wilayah Mayoritas Muslim

Internasional / 5 July 2013

Kalangan Sendiri

Pendeta Timotius Trimin Jadi Kades Di Wilayah Mayoritas Muslim

daniel.tanamal Official Writer
12742

Ditengah maraknya perilaku intoleransi di beberapa daerah di Indonesia ternyata nilai luhur Pancasila mengenai keberagaman dan toleransi antar sesama masyarakat terjadi di  Desa Rogomulyo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Didaerah yang mayoritas masyaraktanya adalah Muslim ini, seorang pendeta bernama Timotius Trimin terpilih menjadi kepala desa.

Pendeta Gereja Kristen Jawa jemaat Susukan ini terpilih dalam pemilihan kepala desa pada 16 Desember 2012 dengan meraih 1559 suara. Sementara lawannya — yang disimbolkan dengan sebuah kotak kosong sebab tak ada orang lain yang mencalonkan diri — mendapat 424 dengan total jumlah pemilih terdaftar sebanyak 2600 jiwa. Tidak mudah perjuangan Pendeta Trimin untuk terpilih.

Ada pihak yang berusaha menggagalkannya dengan politik uang kepada warga. Selain itu dirinya juga harus berjuang menepis kampanye negatif soal perbedaan agama. Namun pendeta yang juga menjadi sekretaris LKMD dan aktif dalam kelompok belajar masyarakat melakukan pendekatan kepada warga untuk menyiasati segala tantangan itu.

“Saya tahu ada yang tidak suka dengan saya, tapi semua saya gandeng dan ajak bicara. Saya tidak menggunakan gereja demi dukungan, bahkan ada jemaat saya yang tidak mendukung. Ini demi pendidikan politik warga; memilih saya karena memang saya mampu, bukan yang lainnya,” kata Trimin, seperti dirilis yahoonews.com, Kamis (27/6).

Pekerjaan rumah untuk desa yang dikenal sebagai desa miskin, dengan sulitnya pasokan air ini telah menunggu Trimin. Dua program pentingnya sedang dijalankan yaitu pembangunan balai desa dengan uang kas desa dan hasil tanah bengkok (tanah garapan milik desa) seluas 600 hektare dan juga sertifikasi tanah. Selanjutnya Trimin merencanakan pembangunan ekonomi masyarakat dan pendidikan yang baik, salah satunya adalah membangun jaringan internet di desa.

Dari berita ini kita dapat melihat bahwa masih ada masyarakat yang mengedepankan kepentingan bersama tanpa mempermasalahkan perbedaan keyakinan. Bahwa keberagaman ternyata adalah kekayaan bangsa yang dapat menjadi berkat bagi negara.

 

 

Sumber : yahoonews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami