Pendeta Behnam Irani Hadapi Kematian di Penjara

Internasional / 29 August 2012

Kalangan Sendiri

Pendeta Behnam Irani Hadapi Kematian di Penjara

Budhi Marpaung Official Writer
4925

Pendeta Behnam Irani yang sedang menjalani hukuman penahanan di salah satu penjara di Iran kini sedang menghadapi kematian. Pasalnya, hingga hari ini perawatan medis yang dijanjikan oleh sipir penjara ditolak oleh pemerintah setempat.

Informasi mengenai kondisi terbaru Pendeta Irani didapat dari Worthy News yang mengklaim telah menghubungi Firouz Khandjani, anggota dewan Gereja di Iran. Menurut pengakuan Khandjani, Pendeta Irani masih menderita di penjara, dan situasinya semakin parah.

Senada dengan apa yang disampaikan Khadjani, Present Truth Ministries juga menyatakan bahwa sang Pendeta dalam keadaan yang menyedihkan.

"Dia membutuhkan operasi," kata Jason DeMars, juru bicara Present Truth dalam sebuah wawancara telepon dengan The Christian Post, Selasa (28/8).

"Kesehatannya terus memburuk secara perlahan-lahan. Para pejabat Iran pada satu titik menyatakan bahwa ia akan mendapatkan operasi meski berada di penjara, namun tak lama kemudian mereka mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan operasi itu."

Untuk diketahui, Present Truth Ministries memiliki kontak dengan Pendeta Irani dan sampai sekarang berusaha untuk menyoroti kisah Pendeta Irani dan membagikannya kepada masyarakat internasional.

Laporan sebelumnya mencatat bahwa Pendeta Irani kerap dipukuli di penjara Hesar Ghezel, Karaj. Ia ditangkap pada 2011 karena diduga bertindak melawan kepentingan keamanan nasional, namun kelompok penganiaya beberapa jam kemudian menyatakan bahwa alasan sebenarnya Irani ditahan adalah karena kegiatan penginjilannya dan perbuatannya yang membawa orang kepada Kristus di Iran.

Pendeta Irani ditemukan beberapa kali tak sadarkan diri di sel penjaranya ketika dikunjungi sehingga ini menimbulkan kekhawatiran bagi keselamatan hidupnya. Sebuah pemeriksaan rumah sakit menemukan bahwa ia menderita pendarahan ulkus. Mengetahui ini, seorang pejabat mengungkapkan bahwa Pendeta irani akan diberikan perawatan lebih - tapi sejauh ini, apa yang dikatakan tersebut belum juga terjadi.

Pendeta Irani menjalani hukuman penjara lima tahun terkait kegiatan penginjilannya, meskipun begitu beberapa sumber memperingatkan bahwa sanksi yang akan diterima sang Pendeta dari Iran ini mungkin akan ditambah oleh pengadilan, mengingat selama sidang berjalan hakim menyebut Pendeta Irani sebagai "murtad". Untuk diketahui dalam hukum di Iran, orang yang murtad harus dihukum mati.

Irani memilih menjadi seorang Kristen pada tahun 1992, dan sesudah itu ia pun memutuskan untuk menjadi seorang pendeta. Sepuluh tahun kemudian, ia aktif menyebarkan kabar baik kepada orang-orang di wilayahnya.

Sebagai orang-orang percaya, sudah sepantasnya kita mendukung Pendeta Behnam Iran dan doa adalah satu alat untuk kita membantunya. Oleh sebab itu, mari kita berdoa kepada Tuhan agar Pendeta Behnam Irani dapat tetap kuat menghadapi keadaan tidak mengenakkan bagi dirinya dan keluarganya tersebut.

Jangan lupa doakan juga pemerintah (termasuk pengadilan) Iran agar keduanya mau untuk membebaskan sang pendeta.

Meski sepertinya apa yang kita minta ini tidak mungkin, tetapi kita memiliki Tuhan yang luar biasa. Dia sanggup melakukan apa yang mustahil dilakukan oleh siapapun juga. Jadi, marilah kita mengimani apa yang kita doakan ini !

Baca juga : 

Forum JC : Apakah berdoa saja cukup ? 

Tuhan Saya Beriman Kepada-Mu

Hadapi Musim Hujan Dengan Menjaga Pola Makan dan Asupan Sehat

Sumber : christianpost.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami