Wanita Pakistan Korban Kekerasan Mulai Hidup Baru Di Amerika

Internasional / 29 May 2012

Kalangan Sendiri

Wanita Pakistan Korban Kekerasan Mulai Hidup Baru Di Amerika

Lestari99 Official Writer
5800

Setelah membayar dengan sangat mahal karena mempertahankan imannya di Pakistan, Julie Aftab saat ini berkesempatan untuk memulai hidup baru di Amerika Serikat. Pada usia 16 tahun, hidupnya berubah ketika ia secara brutal diserang setelah menolak untuk meninggalkan imannya kepada Tuhan.

“Saya tidak memiliki gigi dan pipi. Mata saya juga rusak,” kenang Aftab.

Penyerangnya melemparkan asam baterai ke wajahnya dan menuangkannya ke dalam tenggorokannya. Aftab selamat, namun semua itu belum berakhir. Ia diracun saat sedang menjalani pemulihan di rumah sakit dan ditembak. Semua penganiayaan itu diterimanya hanya karena ia adalah orang Kristen.

“Itulah yang menjadi perbedaan antara mereka dan saya. Sebagai orang Kristen, hal pertama yang saya pikirkan adalah untuk mengampuni,” ujar Aftab.

Seorang dermawan kemudian membawanya ke Amerika dimana ia menjalani berbagai operasi untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh asam baterai. Aftab kemudian terhubung dengan Catholic Charities, sebuah pelayanan yang menyediakan bantuan bagi mereka yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang agama, sosial maupun ekonomi.

“Saya berkata kepada mereka, saya tidak memiliki uang. Saya membutuhkan pertolongan,” ujarnya.

Selama 19 tahun terakhir, Catholic Charities telah menolong lebih dari 3.000 pengungsi menjadi warga AS.

“Mereka adalah manusia luar biasa yang bertahan hidup secara luar biasa sampai-sampai saya tak dapat membayangkan apa yang mereka alami saat mendengar kisah hidup mereka,” ungkap Rebecca Koford, pengacara dari Catholic Charities.

Saat ini Aftab dapat memulai lembaran hidup yang baru. Meskipun ia masih menderita akibat dampak dari serangan asam, ia bersyukur akan jalan-jalan Tuhan yang telah memimpinnya melalui semua hal itu.

Aftab dalam waktu dekat akan mendapatkan gelar akuntan di Universitas Houston bahkan telah bertunangan baru-baru ini.

Siapakah yang dapat memahami jalan-jalan Tuhan? Segala kepahitan hidup dan air mata hanya akan membawa kita pada sebuah kemuliaan yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga dan tak pernah timbul di dalam hati. Sebuah anugerah kehidupan yang tak ternilai oleh apapun juga.

 

Baca Juga:

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami