Cerita Tiga Chef Indonesia Populerkan Tempe di Belanda
Sumber: teknologi.news.viva.co.id

Health / 11 May 2015

Kalangan Sendiri

Cerita Tiga Chef Indonesia Populerkan Tempe di Belanda

Lori Official Writer
4429
<!-- endif]-->

Tempe menjadi salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai dan dapat diolah menjadi ragam menu makanan pilihan. Kandungannya yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi, membuat tempe menjadi makanan pilihan, bahkan tak dimungkiri bila makanan yang satu ini telah mendunia.

Indonesia bahkan patut berbangga ketika tiga chef terbaik bangsa ini bisa mendemonstrasikan tempe di negara kincir angin, Belanda. Demikian dengan acara promosi kuliner yang digelar oleh tiga chef asal Indonesia, seperti Chef Jimmy Lo Hamzah (berdomisili di Belanda), Yudi Yahya (berdomisili di Belgia) dan Ari Munandar (berdomisili di Republik Ceko) ini melalui acara Temp(e)tation dengan tema : When Tempe can make its own words” di restoran Bali James, Breda, Belanda.

Ketiga chef kelas atas ini mengubah posisi tempe menjadi makanan kelas tinggi. Diantaranya, chef Jimmy Lo Hamzah dengan sajian Perkedel Tempe dan Botok Tempe-nya, sebagai sajikan makanan pembuka dengan racikan ayam, daun kemangi, potongan kelapa dan dibungkus dengan daun pisang.  

Sedang chef Yudi Yahya menyajikan tempe mirip makanan Eropa yang diberi nama Le Tempe de Mer dengan bahan campuran scallop, asparagus dan mojo yang disajikan menjadi semacam steak.  Yudi juga menyulap tempe menjadi Sailing Tempe on Prawn, yaitu tempe yang dipadu dengan udang dan kentang.

Berbeda pula dengan hidangan racikan chef Ari Munandar yang menampilkan hidangan tempe ala Italia yang diberi nama Raviolo Tempe Mangiami dan Sparkling Seaworld yang disajikan dengan ikan dan puree Tempe dengan sauce clam.

Dalam acara ini para undangan dari kalangan jurnalis majalah kuliner, bloggers, pengusaha restoran serta artis Belanda, juga mendapatkan penjelasan tentang asal usul, proses pembuatan dan jenis-jenis tempe di Indonesia.

“Tempe yang selama ini dimasak secara tradisional dapat ditingkatkan menjadi makanan kelas tinggi, tidak sebagai pengganti daging tapi sebagai menu utama,” ujar Detty Janssen, seorang food blogger, seperti dilansir Antaranews.com, Senin (11/5).

Acara ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk diplomasi kuliner hasil kerjasama KBRI Den Haag dengan masyarakat Indonesia di Belanda. Tak heran bila kuliner Indonesia sudah menjadi bagian dari masyarakat Belanda.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita patut berbangga diri dengan hasil alam yang melimpah yang tentunya tak dimiliki oleh negara lain. Dari itu, cerita ketiga chef Indonesia ini kiranya bisa mendorong kita, dari berbagai lini untuk mengembangkan dan memperkenalkan kekayaan yang kita punya.

Sumber : Antaranews.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Hot Topics

  1. Cahaya Bagi Negeri
  2. Tema Paskah 2024
  3. Daily Devotional
  4. Ayat Alkitab
  5. Kisah Nyata

Related Articles

Ikuti Kami