Janji Tuhan, Ya dan Amin
Kalangan Sendiri

Janji Tuhan, Ya dan Amin

Budhi Marpaung Official Writer
      30714
2 Korintus 1:20

Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu121[/kitab]; [kitab]iiyoh1[/kitab]; [kitab]yehez42[/kitab]; [kitab]yehez25[/kitab]

Salah satu yang paling sulit saya lakukan atau lebih tepatnya menghindari untuk dilakukan adalah berjanji. Ini bukan karena saya orang yang tidak mau berkomitmen atau tidak serius. Justru karena keseriusanlah saya sangat sulit untuk melakukannya. Saat lidah ini sudah berucap “saya berjanji” maka otomatis, saya pun akan berusaha keras untuk menepatinya. Dalam sejumlah kesempatan, saya gagal untuk memenuhi apa yang sudah saya janjikan.

Bersyukur bahwa Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang seperti saya. Dia tidak pernah kesulitan atau gagal untuk menepati janji yang pernah diucapkan-Nya. Saat Ia berkata “Datanglah kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” itu artinya ketika Anda datang dalam keadaan tidak berdaya atau membutuhkan semangat kepada Tuhan, Anda pasti memperoleh kelegaan dari-Nya.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Korintus bahkan telah menegaskan hal ini. Di dalam Tuhan Yesus hanya ada “ya” (2 Korintus 1:19). Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Dengan kata lain, Tuhan Yesus pasti menepati semua yang telah diucapkan-Nya.

Apakah Anda sudah menerima janji dari Tuhan bagi kehidupan Anda? Jika ya, apakah ada keraguan tentang semua yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda? Apakah Anda yakin semua itu akan terjadi ke dalam kehidupan Anda? Janganlah sekali pun bimbang karena  apa yang sudah dinyatakan-Nya, itu pasti digenapinya di dalam kehidupan Anda. Budhianto Marpaung

Janji Tuhan adalah Kepastian yang Tidak Akan Pernah Berubah Sampai Kapan pun.

Ikuti Kami