Ini Adalah Hak Saya, Tapi Apakah Harus Saya Pertahankan?
Kalangan Sendiri

Ini Adalah Hak Saya, Tapi Apakah Harus Saya Pertahankan?

Puji Astuti Official Writer
      4558

1 Korintus 8:13

Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 64; Markus 14; Hosea 8-10

Saya sangat suka hewan. Saya sangat suka sehingga memakannya. Maaf, tetapi itulah kenyataannya. Saya merasa Alkitab memberikan banyak kebebasan kepada manusia untuk menjadikan hewan sebagai makanan. Bahkan banyak dari kita memiliki dasar teologi atas apa yang kita makan atau tidak kita makan. 

Terlebih di Amerika, tanah kebebasan dan keberanian, saya merasa berhak atas beberapa kebebasan. Ketika seseorang memberikan tanda-tanda mengambil kebebasan yang saya miliki, ada sisi diri saya yang merasa ingin berjuang untuk membenarkan sudut pandang saya. 

Namun tahukah Anda bahwa karena saya tahu bahwa sesuatu boleh saya lakukan, saya bisa melukai saudara atau saudari saya dalam Kristus dimana Yesus sudah mati baginya. Makanan adalah salah satu penyebabnya. Namun ada juga hal lainnya seperti film, pakaian, cara bicara dan sebagainya. Kita bisa menyerang satu sama lain dengan menggunakan Alkitab sebagai alat. 

Tidak ada salahnya kita tahu kebenaran Firman Tuhan, namun kita harus menggunakan kebenaran Firman itu bukan untuk menuntut hak kita, tetapi sebaliknya untuk melayani dan mengasihi satu sama lain. Sebab kita ada untuk membangun tubuh Kristus, bukan melukai dan memporakporandakannya. 

Jika Yesus melepaskan haknya agar manusia bisa dilepaskan dari hukuman dosa, bukankah kita anak-anak Allah yang sudah menerima kasih karunia dari-Nya harus meneladani hal tersebut? Itu sebabnya kita harus mengesampingkan hak-hak kita, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan bagi saudara-saudari kita, baik yang di dalam Kristus, atau  bahkan mereka yang belum mengenal Sang Juru Selamat. 

(Copyright 2016 Jonathan Santiago. Used with permission.)

Ikuti Kami