Sabar Menanti Kairos Tuhan, Karena Dia Tidak Pernah Terlambat
Sumber: https://www.anugrah.net/wp-content/uploa

Kata Alkitab / 23 May 2017

Kalangan Sendiri

Sabar Menanti Kairos Tuhan, Karena Dia Tidak Pernah Terlambat

Yosep Belay Contributor
21871

“...Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi” (Yakobus 5:7b).

Dalam tulisan singkat ini, penulis ingin mengajak kita untuk menyelami korelasi antara “kesabaran” dan “Kairos/waktu Tuhan”. Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang sangat erat sehingga saudara tidak mungkin dapat memisahkan keduanya.

Kita hidup di dalam dunia yang terbatas oleh waktu. Secara umum dikenal dua jenis waktu, yaitu “Kronos” dan “Kairos”. “Kronos” berarti suatu periode waktu yang tersusun secara berurutan/kronologis. Misalnya dari pagi, siang, sore, hingga malam hari. Sedangkan “Kairos” berarti momentum atau kesempatan di dalam waktu yang kita lalui tersebut. Jika berhubungan dengan “Kairos Tuhan” maka hal itu berarti momentum/waktu dimana Allah menyatakan karya/jawaban/pertolongan-Nya bagi orang percaya (lihat, Yohanes 2:4).

Dalam ayat di atas Rasul Yakobus memberikan ilustrasi yang sangat baik mengenai makna penting dari sebuah kesabaran terhadap kairos Tuhan. Ia menjelaskan bahwa “... petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya...” Untuk mencapai suatu “hasil yang berharga” para petani tersebut memerlukan tiga hal. Pertama kerja keras (ketekunan), kedua kesabaran (Iman dan doa), dan ketiga kairos Tuhan. Jangan pernah berharap lebih, jika kita tidak menerapkan ketiga hal ini. Kemudian, perlu diperhatikan juga bahwa petani jaman dahulu tidak memiliki sistem irigasi yang baik, mereka hanya mengandalkan hujan. Itu sebabnya setelah bekerja mereka dituntut untuk bersabar, dan menanti hujan, bahkan dikatakan “hujan musim gugur dan hujan musim semi”. Apa artinya? Artinya mereka harus bersabar hingga dua musim dilewati! Hal ini membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Namun inilah harganya, harga untuk memperoleh “hasil yang berharga!”. Tidak ada kesuksesan yang diperoleh secara instan. Janji Tuhan pun demikian, selalu membutuhkan waktu yang tepat, dimana Tuhan menggenapi janji-Nya, dan untuk hal ini pun kesabaran dibutuhkan.

Jika di atas kita melihat pencapaian “hasil yang berharga” dari sudut pandang tanggung-jawab orang percaya, maka  dari sudut pandang Tuhan, “hasil yang berharga” tersebut berbicara mengenai dua hal. Pertama berkat Tuhan yang Ia sediakan bagi kita, dan kedua adalah Kairos/waktu Tuhan. “Berkat” dan “waktu Tuhan” selalu datang bersamaan. Berkat atau “hasil yang terbaik” dalam konteks ayat ini selalu hadir dalam hidup kita sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Tuhan. Tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lambat, selalu tepat pada waktu-Nya. “Hasil yang terbaik” ini juga tidaklah sama dengan saudara seiman lainnya dan tidak pernah tertukar. Kebenaran ini seharusnya memotivasi hidup kita untuk tidak pesimis dan iri terhadap berkat Tuhan bagi saudara lainnya.

Namun, permasalahan mendasar mengenai penggenapan berkat dan waktu Tuhan tersebut selalu bersumber pada umat-Nya. Salah satu contohnya dapat dilihat dalam kisah Abraham. Ketidaksabaran Sarah dalam menanti janji Tuhan bagi Abraham telah berbuah malapetaka bagi keturunan Abraham selanjutnya. Dalam Kisah ini, lagi-lagi kesabaran menjadi kuncinya. Maka pertanyaan yang sama harus kita ajukan pada pribadi kita masing-masing, mampukah kita bersabar dan menunggu waktu Tuhan? (yb).

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami