5 Cara Hindarkan Anak dari Tindakan Pelecehan
Sumber: Huffington Post

Parenting / 11 May 2017

Kalangan Sendiri

5 Cara Hindarkan Anak dari Tindakan Pelecehan

Lori Official Writer
5279

Lembaga Perlindungan Anak (Childhelp) mencatat bahwa kasus pelecehan terhadap anak terus berlangsung setiap sepuluh detik setiap harinya. Tentunya data statistik ini sangat mencemaskan, termasuk bagi orangtua sendiri. Untungnya, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menhindari tindakan pelecehan ini dialami anak-anak kita, diantaranya:

1. Sering bertanya kepada anak

Apakah kamu benar-benar tahu secara detail soal aktivitas yang dihabiskan anak sepanjang hari? Apakah kamu sudah mengenal anak-anakmu lebih dekat? Kapan mereka bermain dengan teman-temannya? Apakah kamu bertanya tentang suasana hati anak? Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana ini, orangtua bisa semakin mengenal anak dan membuat mereka lebih terbuka menyampaikan apa yang sedang mereka hadapi di luar sana ketika tidak bersama dengan orangtuanya.

Selain itu, penting juga bagi orangtua untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang bagaimana sih bentuk-bentuk pelecehan itu. Jawablah pertanyaan yang mereka ajukan dengan bahasa anak yang mudah mereka mengerti. “Cara terbaik untuk melindungi anak dari pelecehan adalah dengan membawanya keuar dari bayang-bayang. Jika kita dapat mematahkan pembicaraan yang kita pandang tabu, kita pasti bisa menyingkirkan ‘perilaku mempertahankan diri’ atau rahasia (antara orangtua dan anak),” ucap Cole Duffell, pemimpin Lembaga Nirlaba yang fokus untuk Anak.

2. Dengarkan anak

Orangtua terlalu sering mengabaikan anak saat berbicara. Padahal mendengarkan anak berbicara membuat mereka menjadi pribadi yang lebih terbuka. Cobalah mendengar dan memahami ucapan mereka. Letakkan sejenak ponselmu dan perhatikanlah apa yang anak bagikan denganmu. Karena dengan apa yang anak sampaikan, kamu bisa memastikan apakah mereka baik-baik saja atau malah menjadi korban pelecehan.

3. Beritahu anak soal tindakan pelecehan

Penting sekali bagi orangtua untuk mengajarkan anak soal tindakan pelecehan sejak dini. Pastikan bahwa bahasa dan penyampaikanmu tepat dan bisa dimengerti oleh anak ya. Sampaikan kalau sentuhan yang sudah bersifat tidak wajar merupakan bentuk pelecehan. Jelaskan bahwa ada sisi yang tidak pantas untuk disentuh oleh siapapun, jawab mereka ketika mereka mulai penasaran dengan titik-titik terlarang itu.

Ajarkan mereka untuk membedakan perilaku orang-orang yang berniat baik atau jahat. Dengan pemahaman ini, anak akan lebih bisa melindungi diri dari kejahatan ini.

4. Ingatkan anak untuk membatasan pergaulan

Berilah pengertian yang baik kepada anak soal pergaulan yang baik dan yang buruk. Ajari mereka tentang bentuk pergaulan yang baik itu dan akibat dari pergaulan yang buruk. Didik anak untuk bersikap tegas saat menghadapi orang lain. Berani mengatakan ‘tidak’ kepada ajakan yang tidak baik.

5. Jauhkan anak dari kondisi yang mengancam

Sebagai orangtua, kamu patut memantau aktivitas anak selama menggunaan internet. Bahkan ketika anak balitamu sudah mulai memainkan tablet. Hal ini menjamin anak bebas dari perubahan perilaku yang disebabkan oleh game atau tontonan yang bersifat kasar dan keras.

Ingatlah bahwa pelecehan bisa terjadi bahkan kita sudah melakukan tindakan perlindungan terbaik. Di jaman yang serba kacau ini, anak adalah objek yang kerap menjadi korban dari tindakan jahat orang-orang dewasa lainnya. Karena itu, hal yang paling penting dari semua poin di atas adalah bagaimana orangtua benar-benar serius mendidik dengan nilai-nilai kebenaran dan melatih mereka untuk tetap waspada dalam segala sesuatu.

Sumber : Familyshare.com
Halaman :
1

Ikuti Kami