Kehadiran
sosial media memudahkan kita untuk berbagi berbagai hal yang kita capai atau
alami. Meskipun kita berada di rumah, kita bisa mengingat momen-momen silam hanya
dengan membuka kembali dokumen gambar di kamera digital kita lalu kita juga bisa terdorong untuk membagikannya di sosial media kita.
Tanpa kita
sadari, sosial media sudah banyak mengubah hidup kita. Kita menjadikan kamera
di smartphone kita untuk merekam jejak atau momen yang kita lewati. Atau kita menjadi
sutradara dan produser dalam perjalanan hidup kita sendiri dan menjadikan orang-orang di sekitar kita sebagai aktor dan aktrisnya.
Kita
berbagi tentang orang-orang terdekat kita di sosial media. Kita membagikan foto
bayi kita yang baru lahir sampai proses pertumbuhan mereka dari sehari ke
sehari, baik di Facebook, Twitter ataupun Instagram. Kita menjadi orangtua modern
yang aktif mengumbar wajah anak kita dengan kamera di genggaman kita. Kebiasaan
itu terus berlangsung sampai bertahun-tahun dan tanpa sadar telah mewarisi kebiasaan ini kepada generasi berikutnya.
Ya, pada
dasarnya, kita adalah mahluk peniru, yang menyalin kebiasaan dan perilaku orang
lain yang kita lihat di sekitar (baca Roma 12: 2; 1 Korintus 4: 16; 11: 1; Filipi
3: 17; 4: 9; 1 Tesalonika 1: 6; 2 Tesalonika 3: 7-9; Ibrani 6: 12; 13: 7; 1 Petrus 1: 14; 2: 21; 3 Yohanes 11).
Semua kebiasaan
swafoto, berbagi dan kecanduan digital telah mengubah hidup kita. Untuk lebih menyadari
pengaruh smartphone dalam hidup kita, mari menyimak pengaruh besar sosial media, dalam hal ini Instagram bagi hidup kita.
1. Instagram secara besar-besaran mengubah cara hidup kita
Dengan rekaman
yang diambil dari kamera smartphone, kita bisa menciptakan suasana panggung
dari berbagai sudut. Potongan-potongan sudut yang diambil kemudian dipertunjukkan
di Instagram. Tak perlu menunggu lama, Instagram tiba-tiba akan dibanjiri dengan
penonton. Dengan pencapaian itu kita menjadi kecanduan untuk terus fokus pada Instagram.
2. Instagram membuat minat anak remaja terhadap fashion menurun
Pada tahun 2003,
anak remaja menghabiskan sekitar 30% dari duit mereka untuk pakaian/fashion. Hari
ini, minat akan penampilan menurun menjadi 20% saja. Kenapa? Karena anak remaja
lebih tertarik bersantap atau kumpul-kumpul dengan teman-temannya, menghadiri
acara, konser, atau olahraga. Jadi, pengalaman mereka bersama orang lain dianggap
jauh lebih berharga dibanding isi lemari saja. Sebab dengan Instagram, mereka bisa memamerkan pengalaman-pengalaman itu di Instagram.
3. Instagram meningkatkan promosi liburan
Karena Instagram,
generasi saat ini berlomba-lomba untuk tampil keren dan menarik. Salah satu
yang mereka raa bisa membuat mereka terkenal adalah dengan memamerkan gambar
diri mereka saat berlibur, melakukan hal-hal menantang di tempat-tempat terbaik
dan sedang ngetren. Instagram seketika mengubah fokus kita menjadi para pengejar kesenangan.
4. Instagram mengubah cara kita beribadah
Nggak
peduli ayat apa yang akan kamu pilih untuk ditampilkan, tapi yang pasti buatlah
tanda dibeberapa bagian ayat Alkitab dengan berbagai warna. Karena dengan itu, kamu
bisa menyampaikan kepada orang lain tentang firman apa yang kamu dapatkan setiap hari.
Instagram menjadi
tempat untuk kita memamerkan kehidupan rohani kita kepada banyak orang. Melalui Instagram,
hubungan kita yang paling intim dengan Tuhan bisa jadi seni pertunjukan yang bisa
dibagikan.
Kebiasaan inilah
yang ditakutkan justru akan berimbas pada kehidupan generasi mendatang,
termasuk anak-anak kita. Untuk mencegah dampak buruk ini, kita khususnya orangtua
harus waspada dan bertobat dari kebiasaan bermain smartphone dan sosial media yang
telah mendominasi hidup kita. Karena cara hidup kita akan dicontoh oleh
anak-anak kita sendiri, dan jangan sampai kita justru memberikan contoh yang
salah kepada mereka. Generasi ini perlu tahu bahwa menghidupi kehidupan yang
nyata bersama-sama itu jauh lebih baik.