Mengapa Yesus Harus Mati Bagi Kita?
Kalangan Sendiri

Mengapa Yesus Harus Mati Bagi Kita?

Puji Astuti Official Writer
      11144

2 Korintus 5:20-21

Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu112[/kitab] ;[kitab]Lukas24[/kitab] ; [kitab]Hakim11-12[/kitab]

Salib adalah sebuah pengingat bagi umat Kristen akan penderitaan yang Yesus alami. Tuhan adalah satu-satunya jawaban atas masalah dosa kita. 

Dan saya bertanya pada orang-orang  Kristen, "Mengapa Yesus harus mati?"

Satu orang menatap saya, mungkin berpikir apakah ini pertanyaan jebakan atau jika  dia menunggu lama, saya akan memberikan jawaban yang benar. Yang lain memberi saya jawaban yang umum, "Untuk menyelamatkan kita dari dosa." Saya bisa menebak bahwa mereka mengulang apa yang pendeta atau guru sekolah minggu ajarkan kepada mereka dan tidak terlalu memikirkan sesudahnya. 

Saya mengeluh - karena saya mendapatkan banyak jawaban tipe ini. Sangat sedikit orang percaya yang memikirkannya dengan mendalam tentang arti keselamatan. 

Jadi mengapa orang-orang Kristen bersikeras Yesus harus mati? Mengapa tidak bisa Tuhan berseru dari Sorga, "Aku sudah mengampunimu!" - dan selesai sudah? Dan mengapa, mengapa tidak bisa cukup dengan menjadi orang baik saja?

Semua sistem kepercayaan lain di bumi ini pada dasarnya berkata jika kamu bisa melakukan ini, mentaati hal itu, atau memberikan ini, kamu akan dipulihkan atau kamu akan mendapatkan jalan ke sorga atau pencerahan atau nirwana atau sebuah tanda di langit. Hanya pandangan alkitabiah Kristen yang bersikeras bahwa subtitusi kematian Yesus di kayu salib adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki hubunngan dengan Allah dan semua hal yang mengikutinya. 

Apa sih yang begitu penting dengan kematian Yesus dan kayu salib? Mari kita potong kerumitan teologi dengan hal ini:

Tuhan itu Kudus - Tuhan yang Maha Kuasa, sempurna, dan terpisah dari ciptaan-Nya. Dia tanpa dosa apapun. Itu hebat, tetapi membuat masalah bagi kita: kondisi manusia yang berdosa memisahkan kita dari-Nya (Imamat 11:44-45, Yesaya 6:3-5). Ini masalah serius - dan semakin buruk. 

Tuhan itu Adil - Tuhan membutuhkan keadilan, baik dalam kehidupan saat ini atau nanti. Sebuah harga harus dibayar atas setiap kesalahan. Dosa itu seperti kanker yang tidak bisa sembuh. Itu harus dihancurkan, yang artinya kita semua dapat vonis hukuman mati. Itu sebabya tidak seorangpun cukup baik untuk bisa mencapai sorga dengan usahanya sendiri, sama sekali tidak ada (Imamat 17:11, Roma 3:23-26). Kita semua sudah dijatuhi hukuman mati. 

Tuhan itu Kasih - Tuhan mengasihi kita, yang adalah ciptaan-Nya, dan ingin memiliki hubungan dengan kita. Jadi setelah bertahun-tahun Perjanjian Lama membuat korban binatang, Dia membayar sendiri vonis hukuman itu dan memberi kita Yesus Kristus, yang merupakan Tuhan dan juga manusia. Yesus mati bagi kita untuk membayar (dengan kematian) atas seluruh dosa umat manusia dan memberikan vonis "tidak bersalah" kepada mereka yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya (Roma 5:8). Kebangkitan-Nya mengatasi kuasa kematian dan memberikan kita jaminan kehidupan kekal kepada mereka yang menjadi milik-Nya (Wahyu 1:17-18), sedangkan sekarang dan saat ini Roh-Nya memberikan kehidupan kepada roh manusia yang sebelumnya terpisah dari Allah. Ini baik, bahkan sangat baik. 

Ketika kita bisa menangkap maksud yang kudus dan mulia Tuhan ini - dan mengenali kasih-Nya, hal itu akan menjadi berarti bagi kita dan lebih berdampak luar biasa dari pada sebelum kita mengerti siapa Tuhan yang kita percayai itu. 

Semoga Tuhan memenuhimu dengan pengertian akan kekudusan-Nya, kebenaran-Nya dan kasih-Nya - seperti yang telah ditunjukkan-Nya di kayu salib. 

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. ~ Roma 5:8

Tuhan Yesus, buka mata dan pikiran saya kepada dalamnya kasih-Mu dan mengerti mengapa Engkau datang dan mati bagiku. Robeklah hatiku untuk dengan penuh semangat mengerti hati dan pikiran-Mu. Amin.

Copyright(c)2013 Peter Lundell. Digunakan dengan ijin. 

Ikuti Kami