Jadi orang tua
itu memang mahal. Karena setelah punya anak, orang tua harus memenuhi kebutuhan
anak, mulai dari asupan makanan, pakaian sampai rumah yang nyaman bagi anak untuk bertumbuh dengan baik.
Saat orang
tua untuk pertama kali memiliki anak, mereka juga harus mampu memenuhi semua keperluan
bayinya, mulai dari popok, susu formula, pakaian dan kebutuhan anak lainnya. Dan
untuk memenuhi semua itu, uang sangat berperan besar. Tanpa uang, setiap pasangan
menikah pasti akan merasa dirinya gagal sebagai orang tua atau mungkin merasa belum siap untuk merawat seorang anak.
Saat orang
tua merasa belum mampu secara materi, mereka akan mulai cemas dan bahkan berpengaruh
pada cara mengasuh dan memperlakukan anak. Orang tua bisa ngampang marah, kesal dan mengeluh soal besarnya biaya yang harus dihabiskan untuk anak.
Perasaan cemas
adalah kondisi emosi yang berbahaya dan beracun karena sangat mengancam hubungan,
terutama hubungan orang tua dengan anak. Kecemasan atau kekhawatiran itu juga
bersifat menular. Karena semakin cemas orang tua akan kebutuhan uang, semakin cemas pula anak.
Filipi 4:
6-7 menyampaikan, “Janganlah hendaknya
kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Cara terbaik
untuk mengatasi kecemasan adalah dengan menerima damai sejahtera Allah. Saat
kita berjalan dalam dalam sejahtera Allah berarti kita percaya kalau Dia
sanggup dan mampu menyediakan semua kebutuhan kita dan anak-anak kita. Sehingga
kita bisa menjadi pemandu yang baik bagi anak-anak kita. Sebaliknya, hindarilah
sebisa mungkin semua rasa kecemasan yang timbul. Jangan biarkan atau beri ruang bagi perasaan ini merusak sikap dan tindakanmu terhadap anak.
Setiap
orang tua tahu persis bagaimana rasanya khawatir soal keuangan. Kekhawatiran itu
muncul saat kita melihat angka di rekening yang sudah semakin menipis dan banyaknya
pengeluaran tak terduga yang membuat keuangan semakin terkuras. Selain itu,
kecemasan juga bisa muncul ketika orang tua mulai membebani diri dengan tanggung
jawab untuk memenuhi kebutuhan anak.
Tapi perlu
diketahui bahwa Tuhan meyakinkan kita berulang kali supaya kita tetap setia kepada-Nya.
Tuhan mengasihi anak-anak kita lebih dari kita mengasihi mereka. Kalau kita memang
benar-benar mengasihi anak-anak kita para orang tua hanya perlu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan mereka, Tuhan jauh lebih mengasihi mereka dan tak akan pernah
meninggalkan mereka.