Ayo Ajarkan Anak Suka Memberi melalui Momen Paskah ini!

Parenting / 17 April 2017

Kalangan Sendiri

Ayo Ajarkan Anak Suka Memberi melalui Momen Paskah ini!

Budhi Marpaung Official Writer
4163

Anak bisanya hanya meminta, meminta, dan meminta? Apakah itu benar? Apakah mereka tidak ada pemikiran untuk berbagi dengan sesamanya atau anak-anak sebayanya? Walaupun kita telah selesai merayakannya, tetapi momen Paskah bisa menjadi kendaraan untuk mengajarkan anak kita untuk senang memberi.

Hal pertama yang perlu dilakukan kita sebagai orangtua kepada anak adalah menceritakan tentang kasih Allah yang begitu besar buat manusia. Karena begitu cinta-Nya kepada kita, Ia mengirimkan anak-Nya, Yesus, ke dunia.

Tujuan Yesus ke dunia adalah menyelesaikan misi yang telah diberikan oleh Allah Bapa yakni menjadi korban (mati) untuk ganti dosa, pelanggaran umat manusia dan bangkit agar manusia dapat beroleh hidup yang kekal. Keselamatan dan kehidupan yang seperti rencana awal Allah Bapa adalah milik orang-orang yang mau menerima anugerah tersebut.

Anugerah berarti pemberian cuma-cuma atau gratis. Kita tidak perlu bersusah-susah untuk mendapatkannya. Mengaku dosa, bertobat, dan menerima Yesus adalah untuk menikmati pemberian tersebut.

Oleh karena kita telah menikmati kasih Allah maka Ia rindu kita membagikannya kepada yang lain, kepada teman-teman kamu; kepada setiap orang yang membutuhkan tanpa terkecuali. Dalam memberi, kita perlu mengingatkan kepada buah hati untuk tidak perhitungan atau jangan merampasnya kembali.

Beritahukan bahwa Allah suka dengan pemberian yang dilandasi rasa senang (sukacita). Ia bahkan akan memberkati berkali-kali lipat ketika kita melakukannya.

Memberi adalah salah satu tanda bahwa kita telah menikmati kasih Allah; bahwa kita adalah pengikut-Nya. Besar atau kecil, adalah semua tergantung keputusan diri sendiri. Terutama, jangan memberi dengan paksaan.

Pada awalnya, anak akan kesulitan untuk memberikan apa yang menjadi miliknya. Namun, terus tanamkan soal memberi dan jadilah teladan di sana.

Ayah-ibu, buanglah jauh-jauh pikiran bahwa anak adalah makhluk yang egois. Seperti halnya dirimu dan pasangan, buah hatimu adalah manusia yang penuh belas kasih, yang mau memberi kepada siapapun dan terutama kepada Tuhan.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami