“Mengunjungi
Yerusalem dan tempat-tempat suci selalu jadi keinginanku,” ucap seorang pedagang
bernama Refaat El-Sayeh, yang juga seorang Kristen Koptik dari kota Al-Kosheh. “Kamu merasakan tangan Tuhan (di sana),” lanjutnya.
El-Sayeh dan
25 orang lainnya yang datang dari kotanya adalah sejumlah besar peziarah yang datang
mengunjungi Israel. Ketertarikan sebagian besar Kristen Koptik ini berkunjung ke
kota suci Yerusalem ternyata memecahkan rekor tertinggi kunjungan peziarah sepanjang sejarah.
Selama bertahun-tahun,
El-Sayeh dan Kristen Koptik lainnya menyampaikan bahwa mereka tinggal di luar
dari Israel. Sementara pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Eleksandria, Mesir Paus Shenouda
III juga sering bepergian ke Israel sebagai bentuk kunjungan persaudaraan dengan Palestina.
Namun setelah
kematiannya tahun 2012 silam, jumlah pembuat visa turis ske Israel melonjak tinggi dari ratusan menjadi hampir 3000 per tahun.
Sementara pemerintah
Mesir juga memberikan dukungan besar kepada Kristen Koptik Mesir supaya mendapat
hak cuti liburan mereka. Sebagaimana diberitakan pada bulan lalu bahwa Pengadilan
Tinggi Mesir telah memberikan cuti satu bulan bagi pekerja Kristen Mesir untuk berziarah
di Yerusalem. Sementara hak istimewa ini diberikan hanya untuk umat Islam di masa lalu.
Naguib
Gobrail, Kepala Uni Mesir untuk Hak Asasi Manusia dan pengacara yang mengajukan
gugatan tiga tahun yang lalu, mengatakan kepada Daily News Mesir bahwa putusan itu
menjadi simbol kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dan sekarang,
orang-orang Kristen seperti El-Sayeh dapat melakukan perjalanan ke Israel tanpa
harus takut kehilangan pekerjaan mereka.