4 Cara Supaya Kehadiran Anak Nggak Rusak Keharmonisan Suami Istri
Sumber: topsy.one

Marriage / 5 April 2017

Kalangan Sendiri

4 Cara Supaya Kehadiran Anak Nggak Rusak Keharmonisan Suami Istri

Lori Official Writer
6931

Pasangan suami istri yang belum dikarunia anak mungkin akan jauh lebih santai dalam menjalani kehidupan dibanding setelah punya anak. Sebagian pasangan mengaku bahwa mereka bahkan tak pernah bertengkar sebelum kehadiran sang anak, tapi semua berubah setelah kelahiran anak mereka.

Terlepas dari kebahagiaan setiap orang tua atas anak yang dianugerahkan di tengah pernikahan, setiap pasangan tentu juga akan mengalami berbagai tantangan besar. Perhatian yang tersita kepada si kecil, mulai menimbulkan masalah dalam hubungan. Keduanya mulai merasa lelah, saling menyalahkan, saling menuntut dan bahkan tak lagi ada waktu untuk menikmati momen senggang bersama.

Tentunya ini adalah masa-masa yang paling mengancam pernikahan. Bukan soal masalah pertengkaran saja tapi juga bisa menimbulkan kebencian yang terpendam diantara pasangan. Supaya bisa survive di tengah masa-masa ini, pasangan suami istri mungkin perlu mulai melakukan empat hal ini:

1. Bekerja samalah dalam setiap tugas dan tanggung jawab rumah tangga

Pertengkaran terjadi ketika peran kedua belah pihak tidak jelas. Idelanya, mulailah membagi tugas dengan pasangan sejak kehamilan dan di minggu-minggu pertama kelahiran.

Penting sekali bagi setiap pasangan bekerja sama sebagai satu tim. Misalnya di minggu-minggu pertama kelahiran anak tentu akan menyita waktu dan membuat pasangan harus jaga malam. Jika hal ini harus dilakukan oleh istri saja, tentunya dia akan merasa kalau suaminya sama sekali tak peduli. Akibatnya, muncullah keluhan-keluhan yang menyebabkan pertengkaran. Untuk itu, penting sekali untuk berbagi tugas jaga.

2. Libatkan suami dalam proses perawatan anak

Ada kalanya memang suami menjadi terlalu egois dan tak mau tahu dengan kelelahan yang dialami sang istri dalam merawat si kecil. Tapi bukan berarti harus menghukumnya dengan menutup rapat-rapat pintu kesempatan baginya untuk menyaksikan bagaimana proses panjang yang harus istri lewati dalam memenuhi kebutuhan si kecil.

Mulailah melibatkan suami dalam beberapa hal yang dia bisa tangani. Misalnya, meminta dia mengambilkan pakaian atau peralatan mandi si kecil. Memintanya untuk memberi makan si kecil saat istri sedang sibuk dengan urusan lain atau hal-hal lainnya.

3. Tetap berikan perhatian kepada pasangan

Saat masa-masa merawat anak menyita banyak waktu. Semua pasangan pasti akan mengalami kejenuhan, mulai dari waktu jaga yang sering menyebabkan kekurangan tidur dan mengalami kesakitan ketika harus menyusui, satu-satunya penghiburan yang diperlukan istri adalah dukungan sang suami. Saat istri benar-benar merasa begitu lelah, ada baiknya sekali waktu suami memanjakannya. Membuatkan dia makan malam atau memberikan sedikit pijatan yang membuatnya rileks.

4. Redam pertengkaran di hadapan bayi

Bila memungkinkan, jangan bertengkar di dekat bayi. Karena penelitian menunjukkan bahwa bayi berusia enam bulan ternyata sudah bisa bereaksi terhadap kemarahan atau perdebatan. Jadi kalau bisa, keluarkan ponselmu dan berdebatlah di sana. Mungkin kedengaran lucu, tapi ya, demi menghindari anak kalian dari hal-hal negatif hal itu harus kalian lakukan. Jika hal itu terasa sulit, akan lebih baik jika bisa meredam pertengkaran. Mulailah saling mengerti dan bekerja sama, baik dalam hal sekecil apapun itu.

Kehadiran anak dalam pernikahan adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai. Jika kehadiran anak justru membuat sebuah pernikahan menjadi semakin runyam, alangkah baiknya bagi pasangan suami istri kembali mempertanyakan apakah kalian sudah siap menjadi orang tua atau tidak? Jika tidak, minta Tuhan yang membimbing kalian menjadi pasangan yang terus belajar menjadi orang tua yang baik. 

Sumber : Cosmopolitan.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami