Paskah Ajarkan Pasangan Menikah Soal 3 Hal Penting Ini...
Sumber: Trbimg.com

Marriage / 3 April 2017

Kalangan Sendiri

Paskah Ajarkan Pasangan Menikah Soal 3 Hal Penting Ini...

Lori Contributor
6617

Dalam sebuah perjalanan pernikahan, setiap pasangan tentu saja akan melewati banyak proses dinamika hidup, termasuk dinamika dalam hubungan dan kehidupan rohani yang mempengaruhi satu sama lain. Lalu apakah kamu pernah bertanya apa pentingnya perayaan keagamaan seperti Natal atau Paskah bagi kehidupan rumah tangga?

Seperti halnya saat kita merayakan momen Natal, tentunya kita akan melibatkan seluruh keluarga dalam perayaan ini dan menikmati kembali sukacita Natal bersama-sama. Demikian juga halnya dengan perayaan skral keagamaan lainnya seperti yang akan kita rayakan dalam waktu dekat ini: Paskah. Banyak dari kita pasti akan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman untuk merenungkan atau bersyukur kembali atas pengorbanan Yesus di kayu salib dan merayakan bersama sukacita kemenangan di Minggu paginya. Tentunya akan selalu ada sesuatu yang baru untuk dipetik dari perayaan Paskah, terutama soal cara kita mengasihi orang lain.

Yuk mulai mengupas apa saja sih pelajaran yang kita bisa dapatkan bagi kehidupan pernikahan melalui perayaan Paskah ini?

1. Paskah bicara soal pengorbanan dan kemurahan hati

Di masa penyaliban Yesus, kita melihat bagaimana Yesus telah berkorban nyata demi kasih-Nya yang tak terbatas kepada kita. Hal inilah yang harusnya kita teladani untuk kita terapkan dalam kehidupan pernikahan. Bagaimana kita mau berbagi tanpa pamrih kepada suami atau istri itu adalah satu-satunya cara terbaik untuk memperkokoh pernikahan. Saat salah satu pasangan mulai ‘bermurah hati’ kepada pasangannya, percayalah karakter itu akan menular dan jangan kaget kalau pasangan lainnya pasti akan mulai melakukan hal yang sama.

Kemurahan hati yang membutuhkan pengorbanan adalah tindakan terbesar dari sebuah cinta. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15: 13)

2. Paskah bicara soal pentingnya hubungan

Salah satu alasan Yesus mau berkorban di kayu salib adalah karena Dia benar-benar menganggap kita sebagai mempelai wanita-Nya. Yesus datang untuk memiliki kita sebagai mempelai-Nya untuk selama-lamanya. Kematian-Nya bukan hanya bicara soal membuka jalan bagi kita untuk mendapatkan tempat kekal di surga, tetapi Dia juga membuat kita bisa menjadi sangat dekat dengan Tuhan bahkan saat kita masih berada di bumi ini.

Melalui Yesus kita belajar soal kasih yang radikal. Dia membalikkan ‘hukum agama’ dan mengubahnya dengan perspektif yang berbeda. Kita melihat bagaimana Dia menempatkan nilai yang lebih tinggi pada manusia dan hubungan daripada pada aturan atau hukum yang tertulis saja.

Hampir semua pasangan menikah pasti punya banyak kesepakatan atau aturan tidak tertulis. Kita bisa menyebutkan sebagai target, kesepakatan atau tradisi. Dan masalah akan mulai muncul saat kita menempatkan aturan-aturan ini jauh lebih tinggi dari hubungan kita sendiri.

Untuk memiliki pernikahan yang bahagia, kita harusnya rela menyingkirkan keegoisan diri kita demi kepentingan hubungan. Fokuslah pada apa yang benar, bukan apa yang menurut kita benar saja.

3. Paskah bicara soal harapan dan janji di masa yang akan datang

Saat penangkapan dan penyaliban Yesus, semua murid-murid yang mengikut Dia kemudian terombang-ambing. Mereka tak tahu harus berbuat apa, meskipun pada awalnya Yesus sudah mendelegasikan kepada mereka soal hal-hal apa yang harus mereka lakukan nanti saat Dia taklagi bersama-sama dengan mereka. Saat itulah murid-murid merasa putus asa dan kehilangan arah. Tapi kebangkitan Yesus menjadi momen terindah bagi mereka karena saat itu mereka seperti kembali menemukan harapan itu dan benar saja, Yesus memang datang untuk memberkati mereka dengan harapan dan masa depan yang gemilang.

Hal ini tak berbeda dengan apa yang kita alami dalam pernikahan saat dirundung masalah atau konflik. Saat kamu menikah, kamu akan memilih untuk menjadi satu dengan pasanganmu. Dalam artian, kalian sudah berkomitmen untuk hidup bersama. Taka da bedanya dengan komitmen murid-murid Yesus yang berkata akan mengikut Dia sampai akhir hayat.

Tapi cepat atau lambat, kebahagiaan saat baru menikah akan sedikit-sedikit mulai memudar. Tantangan hidup terus datang silih berganti. Kehilangan pekerjaan. Anak sakit. Keuangan tak menentu dan banyak masalah rumah tangga lainnya yang membuat kita putus asa dan hilang harapan.

Tapi kebangkitan Yesus mengakhiri semua keputusasaan dan persoalan hidup kita. Tuhan menggunakan kesulitan dalam pernikahan untuk menciptakan sesuatu yang lebih indah dan abadi daripada yang kita bayangkan.

Saat kalian akan merayakan Paskah bersama keluarga tahun ini, luangkanlah waktu untuk merenungkan kembali makna pernikahan. Biarkan kebenaran Paskah memberikan nafas baru dalam hubungan pernikahan kalian.

Sumber : Yourtango.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami