Seorang
pekerja sanitasi Kristen ditembak mati di Pakistan setelah ia menolak untuk membersihkan kakus pada Minggu yang merupakan
hari liburnya.
Pria berusia 20 tahun yang diketahui bernama Noman Munir Masih dari Sheikhupura, Provinsi Punjab, merupakan satu-satunya pencari nafkah keluarga setelah ayahnya meninggal dua tahun lalu, demikian tulis Morning Star News.
Masih bekerja untuk departemen sanitasi seperti kebanyakan orang Kristen yang dipaksa untuk bekerja di pekerjaan pembersihan dan dibayar dengan upah yang begitu rendah.
Sebagaimana dikutip dari cbn.com, pemuda itu meninggalkan pekerjaan pada 19
Maret 2017 ketika seorang pengendara sepeda motor menembaknya.
Kashif Naimet, pengacara keluarga korban mengatakan kepada Morning Star News bahwa seorang berpengaruh dari kelompok mayoritas di Pakistan telah
mengeluarkan ancaman karena korban tidak menuruti untuk membersihkan kakus pada hari minggu tersebut.
Adapun
kata-kata ancaman yang disampaikan tersangka yakni seperti akan memotong kaki dan melubangi tubuh korban dengan peluru jika perintahnya tidak ditaati.
Aparat
berwajib setempat sudah menangkap salah seorang tersangka dan kini masih diperiksa lebih lanjut.
Sejumlah anggota masyarakat dari kelompok mayoritas di Pakistan meyakini bahwa mereka dapat menganiaya dan merugikan umat Kristen di wilayahnya karena mereka adalah minoritas yang tidak memiliki kemampuan sumber daya dan tidak akan dianggap saat mencari keadilan.
Sumber : cbn.com