3 Ayat Alkitab Ini Tenyata Lebih Dalam Maknanya Kalau di Bahasa Aslinya Loh!

Kata Alkitab / 31 March 2017

Kalangan Sendiri

3 Ayat Alkitab Ini Tenyata Lebih Dalam Maknanya Kalau di Bahasa Aslinya Loh!

Lori Contributor
63022

Seperti yang kita tahu Alkitab versi bahasa Indonesia itu berasal dari hasil terjemahan dari bahasa aslinya loh, bahasa Ibrani dan Yunani. Tapi karena injil sharus diberitakan ke seluruh penjuru dunia, maka Alkitab versi bahasa aslinya kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Proses penerjemahan ini pastinya sangat sulit karena adanya perbedaan ungkapan dari setiap bahasa yang digunakan di setiap negara. Karena itu nggak dimungkiri kalau sejumlah kata dalam Alkitab mungkin akan jauh lebih mendalam maknanya dibanding dari kata hasil terjemahannya.

Nah, proses penerjemahan ini kemungkinan besar jadi penyebab salah tafsirnya kita tentang sejumlah kata yang menggeser makna sesungguhnya. Ada beberapa pergeseran makna kata yang akhirnya berdampak besar pada pemahaman kita tentang firman Tuhan.

Dari survei yang dilakukan beberapa teolog dan analis Alkitab, tiga ayat Alkitab ini ditemukan ternyata punya makna yang jauh lebih mendalam di bahasa aslinya.

1. Yeremia 29 : 11

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Banyak orang yang tentu saja suka dengan ayat yang satu ini. Karena ini adalah salah satu janji Tuhan kepada umat-Nya, bahwa Dia menjanjikan kemakmuran dan masa depan yang penuh harapan.

Dalam alkitab bahasa Inggris versi NIV, kata ‘damai sejahtera’ ditafsirkan sebagai ‘prosperity’ atau kemakmuran. Padahal dalam bahasa asli Ibrani-nya kata yang dipakai adalah SHALOM. Dan kata ini justru memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada hanya sekadar damai sejahtera.

Shalom (yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris lainnya dengan peace) tidak hanya berarti sebagai perdamaian atau kemakmuran, tapi juga mencakup visi besar Tuhan yang hendak diwujudkan kepada semua ciptaan-Nya yaitu perdamaian dan pemulihan atas segala sesuatunya.

Jadi waktu membacanya, mungkin bisa diganti dengan kata Shalom. Seperti, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan shalom dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

 

2. Matius 5: 6

“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”

Ada pola yang berulang di seluruh Alkitab, di mana kata-kata ‘keadilan’ dan ‘kebenaran’ diterjemahkan hampir bergantian. Dua kata ini tentu saja sangat berbeda. Keadilan adalah tentang sistem dan struktur, pemerintah dan penguasa. Sementara kebenaran adalah tentang kesalehan pribadi kita. Tapi nyatanya Alkitab kita tidak menggunakan istilah-istilah ini sesuai dengan maknanya.

Di Alkitab, kata kebenaran berarti pemulihan hubungan dengan Allah, satu sama lain dan dengan dunia. Dengan kata lain, rekonsiliasi. Yang juga dipakai untuk menyampaikan soal ‘keadilan’.

Itu sebabnya dalam Perjanjian Baru, kita bisa menemukan kata Yunani ‘dikaiosyne’ yang artinya kebenaran (Matius 5: 6) dan keadilan (Kisah 17: 31). Dalam artian, dalam bahasa aslinya sebenarnya dalam ayat ini kita perlu memakai dua kata ini, sesuai dengan arti kata aslinya.

Jadi Matius 5: 6 sebenarnya bisa dibaca sepetri ini:

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan dikaiosyne (kebenaran dan keadilan), karena mereka akan dipuaskan.”

 

3. Yohanes 3: 16

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Dalam bahasa aslinya Yunani, kata ‘dunia’ di sini ternyata memakai kata ‘cosmos’, yang diartikan seluruh alam semesta. Kata inilah yang menggambarkan bahwa Tuhan itu begitu mengasihi semua ciptaan-Nya, termasuk burung pelatuk, belalang, penguin, dan kunang-kunang. Dia mencintai sungai, danau, pantai berpasir dan puncak gunung. Dia mengasihi semua ciptaan-nya dan Dia memanggil kita untuk mengasihi dan peduli juga.

Dari pemahaman ini, kita bisa membaca ayat Yohanes 3: 16 dengan ini: “Karena begitu besar kasih Allah akan cosmos ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Semoga penemuan makna baru dari ketiga ayat Alkitab ini memberikan kita pemahaman yang baru. Semoga kita juga bisa menemukan pemahaman-pemahaman yang selalu baru dari ayat firman yang kita baca setiap hari. Tuhan Yesus memberkati!

Sumber : Outreachmagazine.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami