Percayalah, Allah Sungguh Mengasihimu!
Kalangan Sendiri

Percayalah, Allah Sungguh Mengasihimu!

Budhi Marpaung Official Writer
      7152
Yesaya 54:10

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu85[/kitab]; [kitab]0roma13[/kitab]; [kitab]ulang17-18[/kitab]

Apakah kamu tahu betapa istimewanya dirimu bagi Allah? Apakah kamu menyadari bahwa Ia mengasihi dirimu lebih dari apa pun? Saya pikir orang-orang kesulitan untuk benar-benar memahami kasih Allah bagi mereka. Saya melihat di dalam Firman Tuhan bahwa Ia berusaha keras untuk menjelaskan kasih-Nya, tetapi kita gagal untuk melihatnya.

Ia mengatakan kita adalah biji mata-Nya (Ulangan 32:9-10); Ia menjelaskan bahwa jika kita menaati firman-Nya, maka kita - termasuk anak-anak kita - dijanjikan umur panjang (Ulangan 12:28); Ia adalah Gembala yang Baik yang begitu mengenal kita (Yohanes 10:14); Ia mengatakan Ia tidak akan pernah meninggalkan atau melupakan kita (Ibrani 13:5); Ia mengatakan bahwa adalah sesuatu yang menyenangkan untuk memberikan kita kerajaan karena Ia memanggil kita teman (Lukas 12:32); Ia berjanji akan memberi kita hidup yang kekal jika kita percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16); dan Ia akan menjawab doa-doa kita. Daftar ini tak ada habisnya untuk mendeskripsikan hal-hal yang telah dilakukan Allah bagi kita dan akan terus dikerjakannya bagi kita.

Saya memiliki album foto yang saya beri nama Buku Pamer Kepunyaan Nenek. Di dalamnya adalah gambar-gambar dari cucu saya ketika dia masih kecil. Setiap kali saya menunjukkan kepada keluarga atau teman-teman, saya mengatakan, "Lihatlah betapa lucu ia berpose!" Atau "Bukankah wajah itu imut?" Itu adalah bagaimana Firman Tuhan - penuh dengan kata puja dan puji tentang kita.

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita dan memberi Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi dosa-dosa kita (1 Yohanes 4:10). Pikirkan tentang itu. Yesus tidak bercacat dan tidak berdosa, namun Ia mengizinkan manusia untuk menyalibkan-Nya supaya Ia mengambil tempat kita. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita sehingga kita memperoleh hidup yang kekal. Tidak ada kasih yang lebih baik dari itu! Sesungguhnya, itu adalah kasih yang sejati. Dibutuhkan cinta yang mau berkorban untuk bisa memberikan diri mati bagi orang lain.

Allah adalah kasih itu sendiri. Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi, namun Ia tidak puas karena Dia menginginkan adanya persekutuan. Ia memberi kita pilihan - apakah mau menerima-Nya ke dalam hati kita atau memilih dunia.

Kita tidak akan pernah bisa mengasihi-Nya sampai kita mencari tahu tentang apa yang Ia lakukan bagi kita di kayu salib, dan bahkan kemudian kita mendapati bahwa kita seringkali mengabaikan-Nya begitu saja. Jika kamu mengasihi seseorang, kamu berbicara dengan orang itu dan ingin menghabiskan waktu dengan orang itu. Kerinduanmu adalah memperkuat hubungan, sehingga kamu akan berusaha untuk memupuknya. Allah adalah kekasih jiwa kita. Kita harus mendekat kepada-Nya dan memulai hubungan pribadi dengan-Nya.

“Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.”(Yesaya 54:10)

Ketika kita datang ke ruang tahta untuk bersyukur kepada-Nya, dan saat kita beribadah untuk memuji nama-Nya, hal ini begitu menyenangkan Bapa kita di Surga. Mari kita lakukan lebih sering karena Ia mengasihi kita dan menantikan kita untuk membalas kasih-Nya.

 

Hak cipta Cathy Irvin. Digunakan dengan izin.

 

Diantara Segala Makhluk Hidup yang Ia Ciptakan, Kamu dan Saya adalah yang Begitu Dikasihinya.

Ikuti Kami