Kenapa Alkitab Menulis Kalau ‘Iman Tanpa Perbuatan Itu Adalah Mati’?

Kata Alkitab / 24 March 2017

Kalangan Sendiri

Kenapa Alkitab Menulis Kalau ‘Iman Tanpa Perbuatan Itu Adalah Mati’?

Lori Official Writer
16374

Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yakobus 2: 20)

 

Aku punya teman yang sangat gemar dengan film zombie. Dia menyaksikan hampir semua film-film seperti itu, mulai dari acara TV dan film pendek yang setidaknya berisi konten soal zombie.

Dan suatu hari, aku mengajukan sebuah pertanyaan yang membingungkan ke dia: “Bagaimana orang-orang tahu apakah mereka sedang mengambil gambar zombie” Dia menjawab, “Oh, mereka hanya tahu.” Aku kemudian bertanya, “Bagaimana kalau mereka benar-benar seseorang yang bukan zombie?” Dan diapun tak dapat menjawab dan hanya diam membisu.

Bagaimana kamu tahu kalau sesuatu atau seseorang itu sudah mati? Kita tidak bisa hanya mengatakan, “Oh, kamu hanya akan tahu karena kemudian kita mungkin berakhir ‘menembak’ berbagai hal dan orang-orang yang hidup.” Sesuatu yang sudah mati akan berhenti bernapas, detak jantungnya tak lagi bekerja atau mungkin bakal berhenti berkembang.

Hal ini sama dengan iman kita. Kita perlu tahu apakah iman kita hidup atau mati. Yakobus menyampaikan dalam Yakobus 2: 20 kalau “iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong“.

Dalam Yakobus 2: 14-16, dia mengatakan, “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?”

Apa yang membuat iman tanpa perbuatan itu mati? Perbuatan iman menjadi tanda-tanda kehidupan bagi manusia. Dengan cara yang sama kita tahu kalau seseorang masih hidup saat kita mendeteksi detak jantung, pernapasan dan bahkan gerakan, iman itu dimaksudkan untuk memanifestasikan dirinya dengan cara-cara yang membuktikannya masih hidup, dan jalan tersebut adalah dengan berkarya. Iman tanpa perbuatan seperti zombie yang terus berjalan seolah memiliki iman yang ‘menandakan kehidupan orang Kristen’, tapi sesungguhnya tidak hidup dengan produktif.

Iman menurut definisinya adalah untuk mempercayai dan meyakini sesuatu atau seseorang kepada titik dimana kita didorong untuk hidup dengan cara yang menunjukkan hal itu. Perlu dicatat kalau keyakinan dan kepercayaan yang terbaik terbukti ketika kita melihat bahwa dua hal ini mempengaruhi cara hidup kita, yang berarti untuk menghasilkan tindakan yang baik. Tapi saat hal itu tidak bekerja dengan baik, maka iman kita tidak lebih dari kata-kata kosong dan pengakuan saja.

Saat kita menempatkan iman kepada Tuhan, misalnya kebutuhan hidup dan keuangan, tapi kemudian kita menimbun uang yang kita punya seolah-olah kita takut Allah mungkin tidak menyediakan cukup, kata-kata kita tidak akan berkuasa. Kata-kata itu mati dan iman kita pun mati. Sementara perbuatan baik adalah hasil dari hati yang taat dan hati yang taat akan mendorong seseorang untuk melangkah dalam iman. Sebaliknya, hati yang melangkah tanpa dibarengi dengan iman tidak akan pernah bisa taat.

Sementara hanya melakukan perbuatan baik saja tidak bisa menghasilkan iman, dan rasul Paulus sudah menjelaskan hal ini berkali-kali dalam Alkitab. Saat kita tidak memiliki iman, maka saat itulah kita dapat mengatakan kalau kita adalah zombie yang mati.

Lalu bagaimana caranya supaya iman kita hidup?

Efesus 2: 8 menjelaskan sumber daripada iman, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah..”

Iman itu datangnya hanya dari Tuhan saja. Saat kita berpikir kita bisa membuat diri kita jauh lebih beriman dengan karya-karya kita, kita justru hanya akan ditinggalkan seperti mayat hidup yang indah. Iman hanya datang dari Tuhan dan dari pendengaran akan kebangkitan Kristus. Ketika kita mengenal Tuhan, membaca firman dan janji-janji-Nya, kita akan secara otomatis menaruh iman dan kepercayaan kita kepada Dia. Tak ada cara yang bisa kamu lakukan untuk menolaknya.

Inilah yang harus kita pahami soal iman dan bagaimana dia bisa berbuah menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik bagi banyak orang.

Sumber : Christiantoday.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami