Keterlaluan! 1100 Kasus Pedofil Libatkan Pelayan Gereja Australia
Sumber: Thelogicalindian.com

Internasional / 17 March 2017

Kalangan Sendiri

Keterlaluan! 1100 Kasus Pedofil Libatkan Pelayan Gereja Australia

Lori Official Writer
4595

Ribuan pengaduan tindakan pedofil dilayangkan kepada Gereja Aglikan Australia. Pengaduan ini berisi tuduhan keterlibatan sebanyak 569 tokoh gereja dan 247 pendeta dalam tindakan pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi selama periode 1980-2015.

Kepala Gereja Anglikan Australia mengungkapkan kesedihan dan rasa malu setelah laporan itu dilayangkan pada Jumat, 16 Maret 2017. Pihak gereja juga diduga sudah terlibat untuk membungkam korban demi menjaga reputasinya. “Anglikan benar-benar syok dan kecewa dengan lingkup kegegalan kita menangani kekerasan seksual pada anak di dalam gereja,” ucap Uskup Agung Melbourne, Philip Freier.

“Saya ingin mengungkapkan rasa pribadi saya, rasa malu dan kesedihan atas suara korban yang sering dibungkam. Sedangkan kepentingan gereja jelas ditempatkan sebagai yang utama,” lanjutnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Sinode Umum Gereja, Anne Hywood mengatakan bagaimana mereka mendengarkan cerita dari penderitaan yang dialami sebanyak 4000-an korban. Pelecehan seksual yang dialami para korban bahkan telah membuat mereka menderita dan hidup dalam penyesalan seumur hidup.

“Kami melihat di wajah mereka dan mendengar suara penderitaan mereka tidak hanya rasa sakit dari penyelahgunaan sebagai seorang anak, tapi kerusakan lebih lanjut yang ditimbulkan ketika mereka dewasa, mencari keadilan dan kenyamanan dan kami mendorong mereka untuk lepas,” ucap Anne.

Sementara seperti diketahui, Gereja Anglikan sudah membayar sebanyak 31 juta dolar Australia kepada 459 pihak yang mengajukan gugatan. Tapi Anne kembali menilai bahwa bayaran atas rasa bersalah gereja terhadap tindakan kejahatan itu tidak semata-mata tidak akan mencegah pelecehan seksual yang berikutnya.

“Ini memberi tahu kita bahwa proses apa pun yang kita jalankan tidak mencegah pelaku kejahatan seksual beraksi di gereja kita, sebagai pendeta dan tokoh awam, dalam peran yang paling kita percaya untuk anak-anak kita, sebagai guru dan pekerja muda,” jelas Anne.

Secara pribadi, Anne pun menyampaikan kekecewaannya karena gereja bahkan masih belum mampu mengatasi kasus yang berulang-ulang terjadi di lingkungan gereja ini. “Kami sangat malu dalam banyak hal karena mengecewakan korban, baik dalam hal kita bertindak dan bagaimana kita gagal bertindak,” tandasnya.

Sumber : Antaranews.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami