Sebuah penelitian
menemukan bahwa empat dari sepuluh orang tua mengijinkan anak-anak mereka menonton
film yang tidak sesuai dengan usia mereka yang sebenarnya. Dalam sebuah laporan
terbaru mengungkapkan bahwa 40% dari ibu dan ayah di Inggris memungkinkan anak-anak
dan remaja menonton film-film untuk usia orang dewasa. Seperempat diantaranya membiarkan
anak-anak mereka bermain game di komputer. Sementara 16% lain mengaku membelikan perangkat yang tidak bisa mereka operasikan untuk anak-anak.
Hal
sederhana yang bisa kita bahas adalah kebiasaan orang tua mengajak anak nonton
di bioskop. Banyaknya tontonan baru yang diproduksi perfilman dunia membuat orang
tua dan anak-anak bebas menentukan pilihan tontonan yang diinginkannya. Tapi benarkah kalau semua tontonan itu baik untuk anak?
Hal ini memang
bukan pertanyaan yang baru muncul dan harus dijawab para orang tua. Karena seperti
yang kita tahu tentu saja tak semua film yang disajikan di bioskop atau
televisi bisa ditonton anak-anak kita. Masih ingat dengan pergunjingan soal film
Deadfool atau Despicable Me yang merupakan tayangan yang dinilai berisi konten kekerasan, fulgarisme dan paham baru soal illuminati? Atau film terbaru saat ini film Beauty dan the
Beast yang merupakan produksi baru dari film Disney klasik anak berjudul serupa?
Film ini kabarnya menuai kontroversi karena kontennya berisi adegan yang mempertontonkan
homoseksual yang terus dipergunjingkan oleh kaum religious. Rumah produksi Disney
bahkan diduga sengaja menyebarluaskan isu homoseksual dan mencoba menarik anak-anak untuk menerimanya.
Bagi orang
tua yang sudah mendengar hal ini, mungkin akan mulai waspada dan bahkan
melarang anak-anak mereka untuk menonton tayangan tersebut. Tapi bagaimana dengan
ribuan orang tua yang masih belum tahu atau lebih parah lagi yang abai dengan kontroversi ini?
Karena itu
moms, lewat artikel ini Jawaban.com akan
mencoba untuk memberikan beberapa langkah agar setiap orang tua lebih bijak menonton sebuah tayangan bersama anak.
1. Sebelum nonton,
pastikan orang tua sudah memilih film yang akan ditonton dan memastikan membaca
reviewnya terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mencegah anak menyaksikan tayangan yang tidak baik untuk mereka sendiri.
2. Saat anak
memaksa untuk menonton tayangan yang tidak sesuai dengan umurnya, penting bagi orang
tua untuk meyakinkan anak bahwa tayangan itu kurang memberikan nilai yang baik untuk
diri mereka. Sampaikan apa risiko yang mereka alami jika menonton tayangan yang tidak baik.
3. Jangan pernah
menonton dengan anak tanpa perencanaan terlebih dahulu. Ini mirip dengan poin
yang pertama, bahwa orang tua harus memastikan bahwa tontonan itu layak ditonton oleh anak-anak.
4. Pekalah dengan
isu-isu terbaru soal dunia anak. Jangan sampai orang tua membiarkan anak ikut-ikutan dengan teman-temannya menonton tayangan yang tidak baik di rumah atau di bioskop.
5. Berikan anak
pandangan soal tayangan mana yang baik dan yang tidak baik ditonton. Ingatkan mereka
soal risiko yang akan mereka alami jika menonton tayangan berisi konten yang tidak baik.
6. Daripada
mengajak anak ke bioskop, lebih baik mencari film-film bertema keluarga dan
anak, khususnya film yang mengajarkan soal iman atau keyakinan kepada Tuhan.
Ajaklah anak untuk nonton bersama di rumah.
Jadilah
orang tua yang selalu waspada dengan segala hal yang dilakukan anak. Jangan biarkan
ketidaktahuan justru membuat anak-anak kalian tumbuh dengan cara yang salah.