Ditinggal Isteri, Pria Ini Malah Curhat Kepada Plt.Gubernur DKI Jakarta Sumarsono
Sumber: Kompas.com

Nasional / 14 March 2017

Kalangan Sendiri

Ditinggal Isteri, Pria Ini Malah Curhat Kepada Plt.Gubernur DKI Jakarta Sumarsono

Puji Astuti Contributor
3312

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sepertinya meneruskan budaya mendengarkan curhatan warga yang merupakan bagian dari keseharian Basuki Tjahaja Purnama. Kali ini ada yang cukup unik, karena seorang pria mengadu kepada Sumarsono tentang kehidupan rumah tangganya, yaitu ia ditinggal isterinya. 

"Istri saya lari, Pak. Saya ditinggal dengan 3 anak saya. Istilahnya habis manis sepah dibuang," demikian pernyataan pria bernama Benediktus saat curhat kepada Sumarsono di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/3/2017) sebagaimana dikutip oleh Kompas.com. 

Benediktus mengungkapkan bahwa sang isteri telah selingkuh dan pergi ke kampung halaman di Wonogiri. Mendengarkan curhat demikian Sumarsono hanya terlihat senyum-senyum saja. 

"Oke, sekarang Bapak mau mengadu apa? Minta apa?" demikian tanya Sumarsono. 

Akhirnya Benediktus mengungkapkan bahwa dia tidak punya pekerjaan dan harus membiayai ketiga anaknya serta membayar kontrakan. Ia butuh modal kerja sebesar 7 juta. Pria itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah berusaha namun sudah habis akal, hingga akhirnya memutuskan untuk minta bantuan ke Sumarsono. 

Mendengar hal tersebut, Sumarsono merespon bahwa memberikan pinjaman tidaklah mudah, sebab Benediktus harus punya jaminan kalau mengajukan pinjaman ke bank. Sambil ngobrol, akhirnya terungkap kalau Benediktus masih punya motor tapi rusak karena pernah jatuh. 

"Motornya mau dijual enggak?" demikian tanya Sumarsono. 

Benediktus pun menjawab, "Mau, pak. Rencananya saya mau jual Rp 5 juta tapi masih rusak."

Akhirnya Sumarsono memutuskan membeli motor Benediktus senilai Rp.7 juta.

"Ini untuk melatih tanggung jawab Anda, saya kasih Rp 7 juta dari beli motor Anda, setuju?. Anda jual Rp 5 juta, saya beli Rp 7 juta,"  demikian ungkap Sumarsono. 

Benediktus pun setuju dan diminta Sumarsono untuk membetulkan motornya terlebih dahulu. Seorang PNS DKI  yang mendampingi Sumarsono sempat mengingatkan untuk memeriksa surat-surat motor tersebut terlebih dahulu, namun ia menolaknya dan beralasan bahwa ia melakukannya untuk membantu pria itu. Dana yang digunakan untuk membeli motor tersebut diambil dari dana operasional, Sumarsono berujar bahwa motor tersebut nanti bisa digunakan untuk pekerja harian lepas (PHL) yang berprestasi. 

Masalah selalu ada dalam kehidupan ini, namun jangan pernah putus asa dalam menghadapinya, karena pasti ada jalan keluarnya. Seperti Benediktus ini, ia mungkin tidak menyangka bahwa dirinya mendapatkan jalan keluar saat ia nekad datang ke Balai Kota. Semoga kebaikan Sumarsono dalam menolong Benediktus ini menginspirasimu untuk terus berjuang tanpa pernah putus asa dan juga berbuat baik kepada sesama ya. 

Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami