Saat berbicara
soal kehidupan rumah tangga mantan Presiden Amerika Serikat Barrack dan Michelle
Obama, kita tentu saja akan setuju kalau sosok Michelle Obama berperan penting dala
mewujudkannya. Pasangan ini bisa dibilang mereka adalah sepasang suami istri yang
jadi panutan. Menikah selama 19 tahun tidak membuat mereka bosan satu sama lain malah justru terlihat semakin kuat.
Perjalanan rumah
tangga pasangan yang menikah 3 Oktober 1992 di sebuah gereja di Chicago ini memang
terbilang panjang. Sebagai seorang istri dari pria yang begitu sibuk dengan kehidupan
politiknya, Michelle Obama memang sudah melewati banyak hari tanpa didampingi oleh
Barrack Obama. Tapi dia tahu sebagai seorang istri, dia harus mendukung penuh impian sang suami sekaligus menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Nah, buat kamu
yang pengen tahu rahasia kebahagiaan rumah tangga mantan First Lady AS ini, dia punya beberapa tips nih.
Pertama, pernikahan
bahagia ketika pasangan bekerja sama sebagai sebuah tim. Akan lebih baik jika pasangan
suami istri bisa menang bersama daripada bersaing untuk mengejar skor masing-masing. Pernikahan yang bahagia tidak terjadi begitu saja, tetapi juga butuh kerja keras.
Kedua, kepribadian
anak terbentuk ketika mereka menyaksikan kehidupan suami istri. Anak akan melihat
bahwa pasangan suami istri yang menjaga cinta, komiten dan pernikahannya dengan
baik akan mempengaruhi hidup mereka. Berikanlah mereka harapan akan pernikahan yang baik bagi masa depan mereka.
Ketiga, seorang
suami bisa saja mengagumi wanita cantik lainnya, tapi dibutuhkan pria sejati
yang mengagumi keindahan dan pribadi istrinya sendiri. Alasan kenapa istri bisa
jadi satu-satunya wanita yang menarik di mata suami adalah karena mereka benar-benar
dirawat dengan sepenuhnya. Rumput akan selalu tetap hijau saat mereka terus disiram.
Alih-alih melirik ke rumput hijau tetangga, mulailah untuk terus merawat rumput kita sendiri secara teratur.
Keempat, saat
seorang suami menempatkan istrinya sebagai yang pertama dari semua orang dan segalanya,
tentu saja setelah Tuhan, maka sang istri akan merasa aman dan terhormat. Inilah yang dilakukan Barrack kepada Michelle.
Kelima, sebuah
pernikahan yang berhasil tak membutuhkan rumah yang besar, pasangan yang sempurna,
uang yang berlimpah atau mobil yang bagus. Pernikahan yang bahagia bisa dimiliki
kalau masing-masing pasangan memiliki kejujuran, komitmen dan cinta tanpa pamrih sepanjang menjalani bahtera rumah tangganya.
Keenam, berdoa
untuk pasangan setiap hari, baik pagi, sore dan malam hari. Jangan menunggu sampai
ada masalah dulu baru mendoakannya. Jangan menunggu sampai ada hal mendesak yang
dihadapi untuk berdoa. Jangan menunggu sampai terjadi sesuatu yang buruk dan sampai
pasangan tergoda dengan wanita lain. Doa adalah perisai yang akan melindungi pasangan dari segala kondisi apapun yang sedang menghadang.
Ketujuh, belajarlah
untuk bijak memilih teman. Karena orang-orang terdekat akan sangat mempengaruhi
kehidupan pernikahan. Mereka bisa saja membangun atau malah menghancurkan pernikahan.
Kedelapan, belajar
untuk bekerja sama untuk membangun pernikahan. Karena bisa saja salah satu
pihak berkomitmen membangun pernikahan tapi satu pihak lainnya justru merusak. Pernikahan
berhasil ketika suami istri menjadi sebuah tim yang membangun pernikahan mereka sendiri.
Kesembilan,
jangan mengambil keuntungan dari pasangan. Jangan memperdaya kelemahan, kasih sayang,
kesetiaan dan kepercayaan pasangan. Karena saat kita harus menghianati kebaikan pasangan kita hanya akan menyesalinya kelak.
Michelle
mengatakan bahwa salah satu hal yang membuatnya tertarik kepada Barack Obama
adalah karakter kejujurannya. “Dia akan selalu memberitahu saya apa yang dia
rasakan. Tidak ada permainan atau strategi baginya dalam hal perasaan. Apa yang
kamu lihat adalah apa yang kamu dapatkan darinya. Saya merasa beruntung
memiliki suami yang mencintai saya dan menunjukkannya dengan berbagai cara.” ungkap Michelle.
Kesepuluh, waspadalah
dengan nasihat-nasihat dari seseorang. Terlepas dari ketulusan yang mereka tunjukkan,
sebagian besar dari apa yang mereka sampaikan mungkin hanyalah sekadar teori dan
tidak didasarkan oleh pengalaman nyata. Kalau kamu benar-benar butuh saran, maka
carilah dari firman Tuhan, carilah dari sumber yang berimbang dan doakan pasanganmu supaya semakin dewasa dalam menghadapi segala persoalan dalam rumah tangga.
Michelle
Obama memang tumbuh di lingkungan keluarga yang hangat, dimana ibunya adalah
seorang housewife dan ayahnya sangat mencintai keluarganya. Karena itu,
walaupun ia memulai karirnya dengan cemerlang sebagai sebuah pengacara, ia
tetap menaruh keluarganya sebagai prioritas utama. Selain itu, dia adalah tipe istri
yang mau menjadi pendengar yang baik. Dikabarkan sewaktu Obama berbicara, Michelle
mendengarkan dengan seksama. Dan sewaktu Michelle berbicara, Obama melihat ke
dalam mata istrinya sambil mendengarkan dengan perhatian penuh. Hubungan dengan
komunikasi yang lancar seperti ini sangat menyegarkan, dan merupakan satu buah
dari rasa respek antara suami dan istrinya. Dan itulah yang jadi kunci keberhasilan
dalam rumah tangga keduanya.
Menjadi pasangan
panutan dan inspirasi bagi banyak pasangan lainnya memang menjadi impian setiap
pasangan menikah. Tapi seperti yang disampaikan Michelle bahwa untuk memiliki pernikahan
seperti itu dibutuhkan kerja keras dari kedua belah pihak. Kalau kamu dan
pasangan ternyata masih belum sampai di tahap itu, mulailah dari sekarang.