Nenek Ini Susui Cucunya Saat Lari Dari Kejaran Pemberontak
Sumber: dailymail.co.uk

Health / 1 March 2017

Kalangan Sendiri

Nenek Ini Susui Cucunya Saat Lari Dari Kejaran Pemberontak

Angelia Agatha Official Writer
4501

Aisha Modu, nenek yang berumur kurang lebih 50 tahun ini berasal dari Nigeria. Dirinya melarikan diri dari kejaran pemberontak terpaksa menyusui cucunya karena putrinya yang adalah ibu dari cucunya ini meninggal saat bayinya berusia 40 hari. Sang ayahpun diculik gerilyawan.

Kejadian bermula saat suatu malam Aisha dibangunkan tetangganya karena ada pemberontak datang. “Saya melarikan diri dengan sekelompok orang dan salah satu orang dibantai di depan saya. Saya tidak punya makanan dan uang, ASI-lah satu-satunya hal yang bisa saya berikan untuk cucu saya yang kini berusia 3 bulan,” ujar Aisha.

Karena dirinya sudah tidak lagi produktif mengeluarkan ASI, berat badan cucunya menurun hingga kurang lebih 1,9 kg saja. Lalu keberuntungan datang kepada Aisha karena dirinya akhirnya dirujuk ke klinik Save The Children di bagian timur laut Nigeria. Disana ia dibantu oleh dokter Isaac Bot.

Menurut Dokter Bot seperti yang di lansir Detik, Aisha datang dalam keadaan cemas dan bingung. Puncaknya terjadi ketika Aisha bercerita bahwa dirinya tidak memiliki siapapun lagi dan meminta pertolongan hingga menangis.

“Asi-nya bisa keluar tapi tidak cukup. Untuk itu, kami mulai proses yang disebut Supplementary Suckling Technique dimana kami taruh tabung kecil ke mulut bayi di samping putting. Jadi, saat bayi menyusu, doa akan mendapat susu dan proses ini mengirim pesan ke otak Aisha untuk merangsang produksi susunya,” kata Dokter Bot.

Menurut Save The Children, banyak perempuan dari desa-desa terpencil di Nigeria yang terpaksa menyusui bayi dari perempuan lain karena banyak ibu yang meninggal dunia.

Tapi apakah wanita berusia lanjut yang lama tidak menyusui dapat memberikan ASI lagi?

Menurut Dokter Bot, hal ini bisa terjadi. Bahkan jika ia tidak pernah hamil atau sudah tidak menyusui dalam waktu lama bisa memberikan ASI. Hal ini disebut inducted lactation.

Menurut Dokter Asti Pramborini SpA, IBCLC dari Kemang Medical Care (KMC) mengatakan bahwa ibu yang melakukan induced lactation akan diberi hormone dan laktogok (obat penambah ASI) secara bersamaan. Hal itu terus berlanjut hingga akhirnya pemberian hormone dihentikan dan tetap lanjutkan laktogok sampai ASI keluar. Setelah ASI keluar, bayi diberi alat suplementer atau supplementary nursing system sehingga bayi dapat menyusui dari payudara ibu plus menggunakan alat tersebut.

Sumber : detik.com
Halaman :
1

Ikuti Kami