Sekitar
setahun lalu, sebuah foto seorang anak Nigeria yang begitu kurus dan kelaparan yang
diberi minum oleh seorang wanita kulit putih menjadi viral dan banyak diperbincangkan
oleh netizen. Anak kecil itu diketahui ternyata tak punya siapa-siapa dan hidup berkeliaran tanpa sehelai bajupun yang menutupi kulitnya.
Tapi
berkat seteguk air minum dari tangan wanita yang diketahui bernama Anja Ringgren
Loven, anak kecil malang itu selamat dari kematian yang kala itu sudah menanti di depan akibat kelaparan dan kehausan yang dialaminya.
Wanita
yang akrab disapa Anja Loven itu adalah sosok malaikat yang bermurah hati tak
hanya memberinya minuman, tapi juga merawatnya sampai hari ini. Lewat Yayasan Pengembangan
dan Bantuan Pendidikan Anak-Anak Afrika yang didirikannya, Anja merawat anak malang yang diberi nama Hope itu.
Saat
ini, kondisi Hope benar-benar jauh berbeda. Dia sudah kelihatan gemuk dan sehat
serta sudah menjalani pendidikan. Anak kecil dua tahun yang dulu ditemuinya telanjang
dan sendiri berjalan di jalanan Uyo di wilayah tenggara Nigeria itu kini begitu berbeda.
“Aku
sangat terluka saat melihat anak laki-laki dua tahun dalam kondisi mengerikan.
Saat kami pertama kali memasuki perkampungan, aku memutar bahuku dan perlahan
berbalik melihat Hope duduk di sisi jalan. Aku berpikir aku akan melihat seorang
anak yang lebih besar tetapi saat aku melihat dia itu adalah bayi yang sangat kecil, sekujur tubuhku kaku,” terang Anja.
Dia
menuturkan, sejak bertemu Hope dia merasa menjadi seorang ibu. “Aku menjadi
seorang ibu 20 bulan lalu dan aku berpikir dia adalah anakku sendiri saat aku melihat Hope.”
Di
hari yang sama, Anja segera membawa Hope ke rumah sakit untuk diperiksa soal kondisi
kesehatannya. Dia juga harus dirawat untuk mendapatkan transfusi darah setiap hari agar jumlah sel darah merahnya meningkat.
“Dia
mendapatkan perawatan terbaik yang bisa kami berikan, dan setiap hari aku dan
timku akan menjaganya…Kami melihat Hope begitu kuat.
Seorang pejuang kecil. Beberapa hari setelah menyelamatkan dia, aku dan David
suamiku membawa anak ini ke rumah sakit. Ini adalah pertama kali kami melihat senyum di wajah Hope.”
Saat
ini Hope tinggal di sebuah rumah asuh yang didirikan Anja untuk membantu anak-anak telantar untuk tinggal dan betrumbuh, sebagaimana anak-anak lainnya.
“Hope
sudah seperti anakku sendiri. Sama seperti anak-anak kami yang lain, aku mencintai dia lebih dari kata yang bisa menggambarkannya.”
Kisah
Hope satu tahun lalu itu sangat menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia. Banyak
orang yang kemudian tergerak untuk memberikan sumbangan. Anja mengaku sudah menerima sekitar 1 juta dolar sumbangan selama beberapa bulan terakhir.
“Aku
dan tim begitu kewalahan dengan semua perhatian dan cinta yang kami terima dari
seluruh dunia. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah berani kami impikan. Kami berjuang
untuk impian ini selama bertahun-tahun dan akhirnya seluruh dunia bisa melihat pekerjaan penting yang kami lakukan,” terang Anja.
Dalam
bahasa Indonesia, kata Hope diartikan sebagai harapan. Sesuai dengan namanya,
Hope benar-benar mengalami kesempatan untuk bisa tumbuh menjadi seorang anak yang
sehat dan berpendidikan. Atas beban dan panggilan Anja dan tim, Hope bisa mencicipi kesempatan baik seperti yang didapatkan anak-anak lain.
Bahan Renungan
Kita
juga sama seperti anak malang di atas. Tapi karena kasih Tuhan yang begitu
besar, kita diselamatkan dari kematian dan maut akibat dosa-dosa kita. Dia menyelamatkan
kita lewat karya salib-Nya dan menganugerahkan kita kehidupan kekal. Dia memberikan
kita harapan untuk bisa mengalami kemenangan di dalam Yesus. Seperti perubahan Hope,
karya penyelamatan Tuhan juga mengubahkan kita menjadi pribadi yang baru di
dalam Dia. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5: 17)