Sebagai
orang dewasa kita tak memungkiri kalau kita pun bahkan tergoda untuk sibuk menatap
layar ponsel sepanjang hari. Bukan karena alasan sibuk ya tapi karena bagi kita banyak
hal menarik yang bisa dilakukan dengan ponsel. Contoh konkritnya main sosial media atau chat instan.
Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Center for Child and Family Health Promotion Research
dari Universitas Minnesota School of Nursing, menemukan bahwa mayoritas penggunaan
gadget ini adalah keluarga yang memiliki anak remaja. Yang paling
mengejutkannya, orang tua dan anak bahkan bisa tahan menggunakan gadget sepanjang hari. Padahal, kebiasaan ini benar-benar buruk loh.
Nah, supaya
dampak buruk kecanduan gadget ini tidak tertular kepada anak-anak kamu, ada
baiknya jika orang tua bisa lebih dulu memberi teladan kepada anak-anaknya. Karena
kalau orang tua saja hidup dengan kecanduan yang tak terkontrol pada gadget, bagaimana mereka bisa mengajarkan anak soal penggunaan gadget yang baik?
Partisipasi
orang tua sangat berperan penting bagaimana anak menggunakan ponsel dan perangkat
teknologi lain dalam hidupnya. Hal itu tergantung pada seberapa besar kepedulian
orang tua dalam memantau aktivitas anak. Apakah orang tua bisa memastikan bahwa
anak hanya menonton konten yang baik saja dan apakah anak justru lebih suka menikmati sesuatu yang ada di sekitarnya atau malah hanya asyik dengan gadgetnya sendiri?
Saat orang
tua sadar betul dengan bahaya buruk penggunaan ponsel, ada baiknya jika kamu benar-benar
bisa mengontrol anak untuk bermain ponsel atau gadget. Dibutuhkan langkah demi
langkah untuk memastikan bahwa anak-anak benar-benar aman dari penggunaan gadget
yang salah. Hal ini mungkin kurang tepat diterapkan bagi anak-anak di bawah 5 tahun, tapi beberapa langkah ini diharapkan bisa berguna:
1. Jangan berikan ponsel (kecuali saat video call) kepada anak di bawah usia 18 bulan.
2. Untuk anak
berusia 18 sampai 24 bulan, pilihlah konten yang baik (berupa games atau dogeng) dan mainkan bermain bersama anak.
3. Jangan khawatir
kalau anak-anak itu tampak ketinggalan dari anak lain yang diberi kebebasan menggunakan
gadget bahkan sejak usia mereka masih sangat belia. Karena seiring pertumbuhan anak, mereka pasti akan mudah belajar soal itu.
4. Berikan batasan penggunaan gadget kepada anak berusia 2-5 tahun hanya 1 jam saja setiap hari.
5. Pantau isi
ponsel anak. Jangan biarkan mereka mengunduh konten yang sulit dan mengandung kekerasan (fisik maupun verbal).
6. Matikan semua perangkat jika tak lagi digunakan.
7. Hindari
penggunaan aplikasi tertentu sebagai strategi untuk mengembangkan emosi anak. Karena
bisa jadi hal itu justru hanya menghambat anak untuk bisa mengembangkan diri sendiri secara natural.
8. Awasi apa
yang anak tonton atau pakai. Periksa terlebih dahulu sebelum memberikan perangkat kepada anak dan jelaskan tentang apa yang akan mereka mainkan itu.
9. Jangan ijinkan
anak menggunakan perangkat di kamar tidur, meja makan atau saat anak bermain dengan
teman-temannya. Tegaslah ke anak supaya mereka hanya diperbolehkan menggunakan perangkat di waktu-waktu tertentu saja.
10. Tegaslah
kepada anak supaya mereka mematikan gadget sebelum tidur. Karena menggunakan gadget
sembari tidur hanya akan mengganggu waktu tidur anak.
Kemudahan teknologi
dewasa ini yang disertai dengan penggunaannya yang salah tempat, memang sudah banyak
menggeser nilai-nilai yang baik dalam keluarga. Karena itu, menjadi tugas orang
tua untuk memberikan pemahaman yang logis dan realistis kepada anak di jaman ini
soal dampak buruk yang disebabkan penggunaan gadget secara berlebihan.