Youla Sayow : Aku Sakit Hati ke Ibu Karena Bikin Hidupku Menderita
Sumber: Jawaban.com

Family / 16 February 2017

Kalangan Sendiri

Youla Sayow : Aku Sakit Hati ke Ibu Karena Bikin Hidupku Menderita

Lori Official Writer
8912

Di masa kecilnya Youla Sayow sempat mencicipi nikmatnya kebahagiaan di tengah-tengah keluarganya. Meski tinggal di sebuah desa terpencil dan hidup dari pertanian, keluarga Youla terbilang sejahtera karena sang ayah mendapat warisan yang cukup besar dari orang tuanya.

Sayangnya kenyamanan hidup itu tak berlangsung lama. Orang-orang desa mulai iri dengan kenikmatan hidup keluarganya, hingga akhirnya merusak semua lahan pertanian sang ayah. Pertikaian pun terjadi. Peristiwa itu bahkan diperkarakan sampai ke tingkat pengadilan.

Untuk membiayai proses hukum saat itu, keluarganya terpaksa harus menjual semua lahan persawahan yang mereka punya. “Semua pada dijual. Tanah pada dijual, semua pada dijual karena peristiwa itu. Di jual karna untuk kebutuhan sewa pengacara, polisi dan lain-lain. Itu semua orang tua saya lakukan,” ucap ini.

Selama melewati proses pengadilan itulah, ayah Youla harus kehilangan pekerjaan dan semua harta yang mereka punya. Dalam kondisi tak lagi punya apa-apa, keluarga ini harus menghadapi kondisi Youla yang sakit-sakitan.

Penyakit Youla yang tak kunjung sembuh membuat sang ibu cemas. Lewat anjuran tetangganya, sang ibu pun berpikir untuk membuang Youla jauh dari keluarganya. “Mereka bilang begini, ‘Anak kalau mau selamat. Anak kamu kalau mau panjang umur dibuang,’ katanya. Waktu kecil sih saya sangat menderita dengan (ucapan mereka) itu,” demikian disampaikan Youla.

Rasa sakit hati Youla semakin besar setelah ibunya menyampaikan rencana itu kepada sang ayah. Meski dengan berat hati, Youla pun dititipkan kepada keluarga mereka. Ada perasaan sedih dan berontak yang tak mampu diungkapkan Youla waktu itu. “Kenapa saya nggak tinggal di rumah saja sama-sama dengan orang tua, sama seperti kerinduan papa saya, sekalipun makan nasi sama jagung yang penting bareng-bareng”.

Tak ada anak yang tak ingin tinggal bersama orang tuanya. Karena seperti kita tahu bahwa dari merekalah kita mendapat kasih sayang yang nggak bisa kita dapatkan dari orang lain. Tapi keinginan malah tak didapatkan oleh seorang Youla. Dia harus tinggal di rumah keluarga dan hidup begitu menderita.

Saat jauh dari keluarga, Youla memang jauh lebih sehat. Tapi tetap saja dia tak merasakan ada kenyamanan di sana. Dia tetap ingin kembali kepada keluarganya. Dengan tekad itulah, Youla berjuang keras untuk bisa mengumpulkan banyak uang dan membuktikan bahwa dirinya mampu membantu orang tuanya.

Lewat sebuah firman yang didengarnya di sebuah ibadah, pandangan Youla bahwa dirinya bukan pribadi yang berarti akhirnya diubahkan oleh Tuhan. Ada luka hati yang sudah lama mengendap dalam hati Youla, dan itulah yang membuat hidupnya kerap menderita. Tapi saat itu dengan terbuka dia mau membuka diri dan mengakui semua luka-luka batin di dalam dirinya.

“Waktu itu saya di tempat ibadah. Ada firman dia bicara tentang hati. Dia bicara tentang pemulihan. Di situ saya bilang, “Tuhan saya mau dipulihkan.” Itu aja. Dan waktu doa, benar-benar saya rasa, saya ternyata orang yang ndak beres. Hati yang terluka, hidup yang ndak dipulihkan. Di situ saya rasa, ‘ternyata hidup saya ini hancur. Nggak ada arti apa-apa. Tapi Tuhan yang angkat saya dan buat saya berarti,” ungkap Youla.

Di momen itulah Youla mengalami pemberesan hati. Bahkan luka-luka hati di masa lalu, termasuk sakit hatinya kepada sang ibu akhirnya diselesaikan di hadapan Tuhan. Tak hanya sekadar berdoa dan memohon ampun, tapi Youla pun untuk pertama kalinya mengakui kebencian itu kepada sang ibu.

“Pokoknya saya peluk. Saya minta maaf sama dia karena saya nggak tahu selama ini perjuangan dia itu karena dia sayang sama saya. Karena dia pengen saya hidup,” tutur Youla sembari melinangkan air mata.

Setelah kembali lagi ke kampung halaman, Youla kembali jatuh sakit. Dari hasil diagnosa dokter, dia dinyatakan menderita liver, pengentalan darah dan divonis tak akan bertahan hidup lama. Saat mendengar hal itu, dirinya mengaku terguncang dan takut menghadapi kematiannya sendiri.

Kondisi keuangan orang tua yang juga terbatas, membuat Youla menolak untuk mendapat perawatan medis. Dengan penuh iman dia mengatakan bahwa Tuhan mampu memulihkan segala sakit penyakit yang dideritanya. “Ibu saya bilang ayo kita ke rumah sakit, saya bilang ‘Saya nggak mau. Saya punya Tuhan yang hebat.’ Waktu itu saya sempat bilang begitu sama ibu saya. Saya tahu saya punya Tuhan yang sanggup sembuhkan saya. Kalau pun Tuhan ijinkan saya udah mau mati, terserah Tuhan. Ibu saya dengar itu dan dia juga sampai nangis. Dia peluk saya, dia nangis. Dia cuma berdoa untuk saya,” ucapnya.

Menyadari waktu hidupnya yang singkat, Youla akhirnya rindu untuk menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani Tuhan. Tapi ajaibnya, setelah memberikan diri bagi Tuhan dirinya malah mampu melewati hari-hari yang lebih lama dari vonis medis yang dia terima. Bahkan hingga saat ini, Youla tetap sehat dan terus melayani. Inilah mujizat yang dialami Youla. Dia tahu bahwa melalui rasa sakit dan penyakit yang dialaminya, Tuhan sedang memproses dia supaya memiliki hidup yang berakar kuat didalam Dia.  

Kisah hidup Youla benar-benar menjadi kesaksian dan bukti bahwa Tuhan yang kita punya adalah Tuhan yang hebat dan sanggup memulihkan keadaan kita. Bagi kamu yang saat ini sedang mengalami persoalan luka hati dan sakit penyakit, jangan pernah menyimpannya sendiri. Mintalah Tuhan untuk menolongmu menyingkirkan semua ketidakberesan itu dari hatimu.


Buat kamu yang butuh konsultasi secara pribadi atas persoalan yang sedang terjadi dalam hidupmu, kamu bisa menghubungi tim konseling kami dengan mengklik menu chat di bawah artikel ini.

Sumber : Youla Sayow
Halaman :
1

Ikuti Kami