Dengan Lakukan ini, Kita Sebenarnya sedang Menyogok Tuhan Lho!
Sumber: pngall.com

Finance / 15 February 2017

Kalangan Sendiri

Dengan Lakukan ini, Kita Sebenarnya sedang Menyogok Tuhan Lho!

Budhi Marpaung Official Writer
5608

Apakah Tuhan bisa disogok? Mungkinkah itu terjadi? Demi mendapatkan kekayaan lebih banyak, usaha semakin berhasil, manusia coba mengiming-imingi Tuhan dengan persembahan.

Kita tahu bahwa Tuhan senang dengan pemberian yang dibawa oleh manusia. Yesus sendiri bahkan mengajarkan soal hal ini.

“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38

Jika baca sepintas lalu ayat di atas, Yesus seperti menunjukkan perlu ada transaksi apabila manusia mau memperoleh berkat Tuhan. Kalau mau diberi, ya harus memberi. Terus kalau mau dilanjutkan, kalau mau mendapatkan yang banyak berarti harus memberi yang banyak. Motif pemberian tampaknya tidak menjadi persoalan di sini. Namun, benarkah itu?

Saya menemukan sebuah jawaban atas pernyataan tersebut. Ketika saya membaca mengenai kejadian persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44) maka saya memahami bahwa Tuhan sangat suka dengan apa yang ada di dalam hati kita. Saat Yesus berkata, “sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”, itu bukan artinya Tuhan tidak senang dengan banyaknya pemberian yang dibawa oleh manusia, tetapi Ia sangat menghargai persembahan yang dibawa dengan hati yang sungguh-sungguh.

Hanya hati yang sungguh-sungguh lah yang bisa menggerakkan manusia untuk bisa memberikan semua yang ada padanya. Di dalam kesungguhan tersebut, terdapat kemurnian dan ketulusan. Tanpa kemurnian dan ketulusan maka kita akan memandang segala sesuatunya dalam perspektif untung dan rugi.

Saya yakin janda miskin yang dijadikan teladan oleh Yesus tidak memikirkan bahwa ia akan mendapatkan kekayaan berkali-kali lipat setelah memberikannya kepada Tuhan. Tidak juga dipikirkan bahwa Yesus akan mengunjungi dan memberkatinya secara langsung. Semua itu sungguh jauh darinya.

Lalu kemudian apa yang bisa menjadi alasan kuat kita memberikan persembahan kepada Tuhan? Satu saja alasannya yakni karena kita mengasihi Tuhan. Itu sudah cukup, tidak perlu ditambahkan dengan apapun juga.

Jadi, berhentilah memikirkan cara untuk menyogok Tuhan agar kekayaan kita bertambah dan mulailah memberi dengan hati yang tulus dan murni.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami