Apakah Tuhan bisa disogok? Mungkinkah itu terjadi? Demi mendapatkan kekayaan lebih banyak, usaha semakin berhasil, manusia coba mengiming-imingi Tuhan dengan persembahan.
Kita tahu
bahwa Tuhan senang dengan pemberian yang dibawa oleh manusia. Yesus sendiri bahkan mengajarkan soal hal ini.
“Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang
dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38
Jika baca
sepintas lalu ayat di atas, Yesus seperti menunjukkan perlu ada transaksi apabila manusia mau memperoleh berkat Tuhan. Kalau mau diberi, ya harus memberi. Terus kalau mau dilanjutkan, kalau mau mendapatkan yang banyak berarti harus memberi yang banyak. Motif pemberian tampaknya tidak menjadi persoalan di sini. Namun, benarkah itu?
Saya
menemukan sebuah jawaban atas pernyataan tersebut. Ketika saya membaca mengenai
kejadian persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44) maka saya memahami
bahwa Tuhan sangat suka dengan apa yang ada di dalam hati kita. Saat Yesus
berkata, “sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”,
itu bukan artinya Tuhan tidak senang dengan banyaknya pemberian yang dibawa
oleh manusia, tetapi Ia sangat menghargai persembahan yang dibawa dengan hati yang sungguh-sungguh.
Hanya
hati yang sungguh-sungguh lah yang bisa menggerakkan manusia untuk bisa
memberikan semua yang ada padanya. Di dalam kesungguhan tersebut, terdapat kemurnian
dan ketulusan. Tanpa kemurnian dan ketulusan maka kita akan memandang segala sesuatunya dalam perspektif untung dan rugi.
Saya
yakin janda miskin yang dijadikan teladan oleh Yesus tidak memikirkan bahwa ia
akan mendapatkan kekayaan berkali-kali lipat setelah memberikannya kepada
Tuhan. Tidak juga dipikirkan bahwa Yesus akan mengunjungi dan memberkatinya secara langsung. Semua itu sungguh jauh darinya.
Lalu kemudian
apa yang bisa menjadi alasan kuat kita memberikan persembahan kepada Tuhan?
Satu saja alasannya yakni karena kita mengasihi Tuhan. Itu sudah cukup, tidak perlu ditambahkan dengan apapun juga.
Jadi, berhentilah memikirkan cara untuk menyogok Tuhan agar kekayaan kita bertambah dan mulailah memberi dengan hati yang tulus dan murni.
Sumber : Jawaban.Com