Ngetik Pakai Laptop atau Nulis Tangan, Baikan Mana?
Sumber: Azureedge.net

Health / 7 February 2017

Kalangan Sendiri

Ngetik Pakai Laptop atau Nulis Tangan, Baikan Mana?

Lori Official Writer
6179

Buat kamu yang lahir di tahun 80-an ke bawah pasti tahu gimana orang-orang waktu dulu sama sekali belum kenal sama namanya gadget (laptop, smartphone, notebook dan tablet). Untuk belajar saja, orang jaman dulu hanya mengandalkan pena dan kertas. Tapi seiring perkembangan teknologi, kertas mulai ditinggalkan dan kita beralih menggunakan alat-alat elektronik ini sebagai media menulis atau mengetik yang praktis.

Tapi apakah mengetik di laptop atau notebook jauh lebih baik?  Ternyata, sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini menemukan kalau menulis dengan pena dan kertas jauh lebih baik dibanding dengan menggunakan laptop. Studi yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science itu mengatakan kalau menulis dengan pena dan kertas jauh lebih baik dalam hal meningkatkan memori dan kemampuan mempertahankan dan memahami konsep-konsep.

Penelitian yang dilakukan psikolog Pam Muller (Universitas Princeton) dan Daniel Oppenheimer (Universitas California, Los Angeles) ini memutuskan untuk menguji efek tulisan tangan dan mengetik pada mahasiswa dengan dua percobaan. Percobaan pertama, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok. Mereka diminta untuk mendengarkan ceramah dan mencatat isi ceramah dengan tulisan tangan untuk kelompok pertama.

Kelompok kedua diminta mengerjakan hal yang sama, namun menggunakan metode mengetik. Lalu para peserta diuji setengah jam kemudian.

Dari hasil percobaan ini, Mueller dan Oppenheimer tertarik mengamati kemampuan mahasiswa kelompok pertama dalam mengingat fakta-fakta dan konsep-konsep, serta dalamnya pemahaman mereka mengenai topik ceramah. Sementara kelompok kedua mendapat hasil tes yang buruk.

Kenapa demikian? Penggunaan laptop ditemukan lebih cenderung membuat catatan yang lebih panjang dengan cara meng-copy paste konten tanpa kembali mikirkan ulang apa yang mereka catat. Sehingga manfaat yang seharusnya mereka dapatkan malah tak berfaedah sama sekali, demikian laporan dari Association for Psychological Science (APS).

Dalam percobaan kedua, peneliti kemudian menguji para relawan dengan topik ceramah yang sama. Tapi mereka tetap saja menemukan kalau para penulis tangan jauh lebih berhasil dibanding yang mengetik di laptop. Dari hasil tes itu, peneliti menemukan bahwa para pengetik cenderung hanya membuat catatan verbatim (kata demi kata) yang diucapkan para penceramah. Sedangkan para penulis tangan, lebih cenderung membuat catatan berdasarkan pemahaman dengan bahasa mereka sendiri. Jadi, para peneliti menduga kalau mereka yang mengetik hanya punya pemahaman yang rendah.

Mereka lalu mengambil kesimpulan bahwa membuat catatan dengan pena dan kertas, jauh lebih bermanfaat daripada mengetik dengan laptop. Selain membuat tulisan menjadi lebih baik, penulis juga jauh lebih cerdas dan memiliki memori jangka panjang yang lebih baik. Karena itulah, para peneliti sangat menganjurkan belajar dengan metode menulis tangan daripada mengetik.

Fakta ini bikin penulis agak ngeri juga ya. Soalnya kebanyakan dari kita pasti udah jarang nulis pake tangan. Meski begitu, kamu tetap bisa coba kog menyeimbangkan kedua metode ini, misalnya kalau buat pergi-pergi bawa aja catatan saku yang bisa dibawa kemana-mana. Dipakai buat catatan harian, rangkuman saat teduh atau khotbah di gereja juga bisa tuh pakai tulisan tangan, biar pengetahuannya makin lengket di otak. 

Sumber : Medical Daily/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami