Ada
bermacam-macam cara yang dilakukan pasangan untuk menjaga api cinta tetap menyala
setelah menikah. Seperti contohnya pasangan asal California, Amerika Serikat Susan
dan Evan Money yang memutuskan untuk mengulang momen pernikahan mereka setiap tahun sejak menikah pada Juli 1997.
Awalnya mereka
sama sekali nggak pernah berpikir soal ini. Tapi di suatu kali, Susan mulai berpikir
berapa lama masa-masa bahagia bulan madu yang mereka alami akan bertahan? Dia juga
bertanya-tanya, apakah dia dan suaminya bisa mempertahankan kemesraan ini selamanya?
Di awal
tahun pernikahan, Susan dan Evan melewati pernikahan sebagaimana adanya.
Sebagaimana pasangan lainnya, keduanya bekerja sebagai pengawas di sebuah sekolah.
Tapi, saat menikmati
momen bersama di Taman Versailles, Paris. Evan dan Susan secara spontan berpikir
untuk memperbaharui janji nikah mereka. Sejak itu, mereka terus mengulang momen romantis ‘pernikahan’ setiap tahunnya di lokasi yang berbeda-beda.
Lebih dari satu
dekade, tepatnya 15 tahun, mereka sudah melangsungkan 15 kali pernikahan. Mereka
bahkan mengaku masih tetap memiliki cinta yang sama seperti mereak menikah untuk
pertama kalinya. “Evan selalu bijaksana, pria romantis, dia benar-benar adalah
cinta dalam hidupku. Aku tidak pernah berpikir akan bahagia seperti di hari
pernikahanku. Tapi ternyata, 15 pernikahan selanjutnya, aku bahkan lebih bahagia dari sebelumnya,” ucap Susan.
Awalnya,
pasangan ini menikah untuk pertama kali di sebuah gereja mewah dengan 100 tamu yang
hadir. Susan mengenakan gaun megah dengan delapan pengiring pengantin dan penerima tamu. Pernikahan itu pun berakhir dengan bahagia.
Tapi,
sebagaimana yang dialami sebagian besar pengantin baru, Evan dan Susan bahkan merasa
cinta diantaranya mereka semakin berkurang. Mereka lalu bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menjaga romantisme dalam pernikahan mereka.
“Kami
berdua melihat keluarga dan pernikahan yang gagal di sekitar kami, pasangan yang
mengakhiri hubungan sebagai teman seatap lewat perceraian, daripada mereka yang menikah karena saling mencintai satu sama lain,” terang Susan.
“Kami tidak
mau itu terjadi. Tak ada pilihan lain. Kami mau pernikahan ini bertahan selamanya
dan memastikan supaya kami berdua bahagia di dalamnya. Jadi, kami memutuskan
membuat dengan sengaja, gaya yag kreatif dan spontan, di mana kami akan menunjukkan cinta kami kepada satu sama lain setiap hari,” ucap Evan.
Pernikahan kedua
mereka berlangsung di sebuah taman di Paris. Evan ingat betul bagaimana dia berpikir
untuk mengajak Susan untuk menyatakan janji nikah mereka kembali di sana. “Kami
tak bisa ingat lagi janji nikah itu dengan tepat. Jadi, kami hanya berbicara dari
segenap hati kami dan menyampaikan perasaan satu sama lain, berapa banyak yang kami dapatkan di tahun pertama pernikahan kami,” ucap Susan.
Prosesi
pernikahan yang mereka lakukan pun sama persis seperti saat pertama kali menikah.
Mereka akan melepas cincin pernikahan mereka dan kembali mengenakannya saat pemberkatan.
Selama 15 tahun mengulangi pernikahan ini, Evan dan Susan mengaku bergitu terkesan
dengan pernikahan kesepuluh mereka. Karena pernikahan itu benar-benar dibuat sama
seperti pernikahan pertama mereka, dimana terdapat 125 tamu yang hadir dan dua
anak mereka Joshua dan Ashley ambil bagian sebagai usher dan pengiring
pengantin. “Itu adalah upacara terbesar yang kami lakukan dan butuh enam bulan untuk
mempersiapkannya. Biayanya sama besarnya seperti pernikahan yang pertama,” ucap Evan.
Setelah
pernikahan kesepuluh, Evan dan Susan juga menggelar pernikahan berikutnya di
sebuah pantai di Hawaii, dengan balon udara di Santa Fe, Meksiko dan di Bahama dengan lumba-lumba sebagai pengiring pengantin.
Mereka
menyadari besarnya biaya yang mereka habiskan dalam setiap perayaan pernikahan tersebut.
Tapi Evan menekankan kalau hal itu dianggap penting bagi pernikahan mereka dan bagaimana
mereka juga memanfaatkan momen itu untuk berbagi tentang pengalaman perjalanan pernikahan yang mereka jalani kepada banyak orang.
“Kami mungkin
sudah menghabiskan lebih dari 75 ribu pundsterling sepanjang pernikahan kami.
Tapi sebagian besar pernikahan kami digelar bersamaan dengan liburan kami
sebagai pasangan. Seperti yang saya katakan, hal ini bukan soal uang, tapi
tentang mengambil tindakan dan menjadi kreatif untuk menunjukkan cinta kita,” kata Evan.
Susan mengaku,
setiap sen yang mereka keluarkan untuk menggelar pembaharuan janji nikah setiap
tahunnya sangat bernilai. Meski mahal, tapi inilah cara yang paling kreatif
menurut mereka untuk tetap bisa merayakan romantisme cinta dalam pernikahan.
Yah, ada-ada
aja emang cara setiap pasangan menjaga kelanggengan pernikahannya. Tapi gimana pun
cara kreatif Evan dan Susan lucu juga sih. Kalian juga bisa kog ngelakuin hal lain
yang mungkin beda. Nggak mesti keluarin uang, tapi yang penting kalian bisa kembali
merasakan cinta yang sama seperti waktu menikah.