Inilah Alasan Kamu Boleh Rayakan Imlek dengan Keluarga Pasanganmu
Sumber: facebook.com / kompas.com

Marriage / 27 January 2017

Kalangan Sendiri

Inilah Alasan Kamu Boleh Rayakan Imlek dengan Keluarga Pasanganmu

Budhi Marpaung Official Writer
3609

Saya memiliki beberapa teman yang telah berumahtangga dan mereka merupakan pasangan beda suku dan ras. Seperti yang sama-sama kita ketahui, jika sudah berbeda seperti itu maka sudah pasti ada perbedaan kebudayaan antarkeduanya.

Besok adalah hari tahun baru Imlek. Ini adalah perayaan tahun baru di kalender orang-orang Tionghoa. Bukan hanya orang-orang di Republik Rakyat Tiongkok saja yang merayakan, mereka yang adalah warga keturunan yang sudah menyebar ke berbagai belahan dunia juga ikut merayakan, termasuk yang ada di Indonesia.

Khusus di Indonesia, perayaan Imlek secara terbuka baru dirasakan hampir dua dekade terakhir. Kita bisa melihat berbagai ornamen khas Imlek di sepanjang pusat perbelanjaan atau toko-toko di kota-kota besar.

Bagi suami atau istri yang sama-sama warga keturunan Tionghoa tentu bukan sesuatu yang menjadi masalah ketika merayakan Imlek. Namun, bagaimana mereka yang berbeda? Apakah suami harus turut merayakan perayaan Imlek juga seperti istri (karena istri warga keturunan Tionghoa) dan begitupun sebaliknya? Apa kata Alkitab tentang hal seperti ini?

Saya sendiri lebih senang jika pertanyaan di atas dijawab dari sisi Alkitab dahulu. Mengapa? Karena ini adalah dasar untuk alasan-alasan yang akan dijabarkan. Dalam Galatia 1:14, Rasul Paulus menulis seperti ini: “Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.” Lalu kita buka dulu lagi Kisah Para Rasul 28:17, rasul Paulus mengatakan seperti ini: "Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.” Apa artinya dua ayat di atas? Artinya adalah meski sudah menjadi Kristen, rasul Paulus tidak anti terhadap tradisi atau adat istiadat di dalam kebudayaannya.

Namun, dalam pelaksanaannya juga perlu diingat apa yang disampaikan Tuhan Yesus lewat pertanyaan yang disampaikan kepada orang Yahudi: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?" (Matius 15:3). Berdasarkan ayat ini, kita sama-sama memahami bahwa adat istiadat oke tetapi jangan melanggar apa Tuhan telah perintah dan larangkan.

Jadi dengan begitu, bagi kamu yang saat ini memiliki pasangan beda kebudayaan, jangan takut atau ragu untuk mengikuti acara Imlek dengan pasangan dan keluarga pasanganmu. Lakukan sepanjang itu tidak menyakiti hati Tuhan.

Lagipula ada beberapa manfaat lain jika kamu ikut memeriahkan Imlek bersama dengan pasangan dan keluarga pasangamu yang merayakannya:

1. Memperat hubungan diantara kamu dan keluarga pasanganmu. Mereka akan senang dengan keterlibatanmu di tengah-tengah acara keluarga mereka.

2. Pasanganmu menyadari dan mengetahui bahwa kamu peduli dengannya dan keluarganya. Cinta itu kan memang harus ditunjukkan?

3. Kamu bisa menjadi saksi Tuhan Yesus Kristus di tengah-tengah keluarga pasangan dan keluarga pasanganmu.


Akhir tulisan, selamat merayakan Imlek bersama dengan orang-orang yang kamu kasihi. Tuhan Yesus memberkati!

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami