Yakin Kalau Menikah Nggak Buat Kamu Bahagia?
Sumber: WordPress.com

Marriage / 25 January 2017

Kalangan Sendiri

Yakin Kalau Menikah Nggak Buat Kamu Bahagia?

Lori Official Writer
4756

Setiap orang pasti berkeinginan menikah. Karena menikah dianggap sebagai sesuatu yang membahagiakan. Tapi bagi yang sudah menikah tahu persis apa yang sudah mereka lewati dalam sebuah pernikahan. Ada yang bilang ‘pernikahan ini benar-benar membunuhku’. Ada pula yang bilang ‘pernikahan ini merenggut kebebasanku’, ‘pernikahan membuatku lelah’ dan sebagainya. Kenapa pada akhirnya orang-orang yang awalnya memandang pernikahan itu asyik malah mengeluh dengan pernikahannya sendiri? Kenapa pernikahannya tidak menghadirkan kebahagiaan, sukacita dan cinta?

Mereka yang merasa pernikahannya melelahkan dan tidak menyenangkan mungkin perlu memeriksa kembali beberapa faktor penyebabnya.

Pertama: Konflik dengan mertua

Salah satu isu yang bisa merusak pernikahan adalah mertua. Ada banyak pasangan menikah yang kemudian konflik karena salah satu pihak merasa tidak mendapat perlakuan yang baik dari mertuanya. Dia merasa dikucilkan atau selalu saja tidak mendapat kasih sayang dari mertuanya. Dalam hal ini, sang menantu akan mulai mempertanyakan tentang pernikahannya dan posisi pasangannya di tengah keluarga.

Masalah ini tentu bisa terjadi sampai berlarut-larut dan merenggut kebahagiaan dalam pernikahan.

Kedua : Kebebasan finansial

Persoalan finansial atau keuangan juga bisa jadi penyebab pernikahan kehilangan kebahagiaan. Kondisi ekonomi yang pas-pasan atau bahkan kurang, pekerjaan pasangan yang tidak mendukung dan bahkan salah satu pihak tidak bekerja, bisa jadi dilema yang dihadapi suami istri. Dengan keterbatasan ekonomi ini, pasangan menikah harus berusaha keras mengekang pengeluaran dan kadang kala juga menimbulkan percekcokan yang menguras tenaga dan pikiran.

Ketiga : Beradu Argumen

Masalah lain yang bisa menrengut kebahagiaan dalam pernikahan adalah seringnya pasangan saling beradu argumen. Persoalan ini tidak akan merusak pernikahanmu jika saja salah satu pihak lebih tenang dan memiliki kemampuan untuk menahan diri. Sayangnya, ada banyak pasangan yang memilih untuk saling menyerang dan merasa benar atas argumennya sendiri.

Keempat: Persoalan Anak

Setelah menikah dan punya anak, pasangan suami istri sudah mulai merasakan beban berat menjadi orangtua. Bukan hanya memikirkan soal biaya kebutuhan anak, tetapi juga berpikir keras soal berbagai persoalan anak. Dianugerahi anak dalam sebuah pernikahan harusnya menjadi bentuk ucapan syukur kepada Tuhan dan menerima peran baru tersebut dengan sukacita, bukan sebuah beban atau tanggung jawab.

Kelima: Menikah bikin gemuk

Banyak istri yang mulai mengeluh, karena setelah menikah tubuh mereka tidak lagi langsing atau indah seperti sebelum menikah. Mereka bilang makin gemuk dan tak punya waktu untuk merawat diri sendiri. Tapi nyatanya, pernikahan bukanlah penyebab kondisi fisik yang berubah melainkan kebiasaan hidup dan pola makan. Siapa bilang wanita yang sudah menikah nggak lagi bisa punya postur tubuh yang indah? Jangan salahkan pernikahan, salahkanlah gaya hidupmu!

Keenam: Merasa Terkekang

Tak lagi ada waktu untuk teman-teman! Benarkah kamu butuh teman yang selalu ada bersamamu setiap hari dan sepanjang waktumu? Tentu saja tidak! Pernikahan bukanlah pengekang bagi pasangan menikah untuk bertemu sahabat atau teman lama mereka, tapi hal itu mungkin kalau saja kamu bisa mengatur waktu dengan baik.

Ketujuh: Pernikahan Membunuh Cinta dan Kehidupan Seks Jadi Membosankan

Hidup bersama seseorang dalam waktu yang lama bisa membuat seseorang menjadi bosan. Kadar cinta semakin memudar dan tak lagi ada gairah dalam kehidupan seksual. Tapi pergi ke salon, belanja-belanja, jalan-jalan tak pernah membuatmu bosan. Kenapa? Pasangan yang tidak merawat dan menjaga cinta hanya akan membuat kehidupan pernikahan menjadi membosankan dan hambar. Karena itulah diperlukan usaha untuk terus merawat cinta agar tetap sama atau bahkan jauh lebih besar dari sebelum menikah.

Untuk mencapai kebahagiaan dalam pernikahan, baik suami maupun istri harusnya saling bekerja sama dalam menghadapi persoalan yang muncul. Karena menikah berarti menjadi satu tim untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan menyenangkan hati Tuhan. Jangan terlalu menuntut, tetapi berilah terlebih dahulu apa yang kalian bisa berikan kepada pasangan. Yakinlah, hal ini akan membawa kebahagiaan di tengah keluarga kalian.

Sumber : Boldsky.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami