Pendeta Galang Dana Dukung Partai Politik, Gerejanya Malah Kena Pajak
Sumber: The Age

Internasional / 18 January 2017

Kalangan Sendiri

Pendeta Galang Dana Dukung Partai Politik, Gerejanya Malah Kena Pajak

Lori Official Writer
3528

Gara-gara ulah pendeta, gereja injili Catch the Fire Australia ini harus berurusan dengan tagihan pajak setelah Badan Amal Australia dan Not-For-Profits Commission mencabut ijin amal gereja tersebut. Hal ini terjadi karena ternyata selama tiga tahun belakangan ini, sang pendeta asal Sri Lanka, Daniel ‘Danny’ Nalliah telah menerima lebih dari 500 ribu dolar sumbangan dana, persepuluhan dan persembahan.

Catch the Fire adalah gereja yang berbasis di pinggiran wilayah bagian tenggara Australia ini dibangun sejak akhir tahun 1990. Tapi sejak tahun 2013, Nalliah secara resmi membangun Partai Rise Up Australia, sebagai lembaga Kristen radikal, yang anti multikultural. Dia sendiri mengajukan diri sebagai kandidat dalam pemilihan federal tahun lalu.

Dia secara terbuka mengajarkan pesan politiknya melalui mimbar dan mengumpulkan sumbangan untuk partai yang dipimpinnya itu lewat ibadah gereja.

Sebagai lembaga amal yang terdaftar, Catch the Fire mendapat keringanan pajak karena terkoneksi dengan konsesi pajak Commonwealth. Sehingga gereja ini mendapat keringanan GST, pembebasan pajak penghasilan dan potongan pajak.

Sayangnya, Badan Amal Australia dan ACNC mencabut status ijinnya dengan alasan badan amal apapun dilarang mempromosikan atau mendanai partai politik.

Namun Nalliah membantah bahwa dana amal Catch the Fire tidak  pernah disalurkan untuk partai politik. Dia justru menegaskan bahwa Catch the Fire sejak semula sudah terang-terangan mengaku sebagai gereja politik. Dia juga menuturkan kalau mereka juga memisahkan urusan antara kegiatan gereja dengan kepentingan politik.

“Kami melakukan ibadah setiap hari Minggu, yang merupakan entitas yang terpisah dari amal, dan orang-orang bisa datang ke ibadah gereja dan memasukkan uang ke dalam kotak sumbangan dan mengatakan ini adalah untuk keperluan  Partai Rise Up Australia,” ucap Nalliah.

Menurutnya, orang-orang yang menyumbang dana untuk amal di ibadah, mereka juga sepenuhnya tahu sumbangan itu untuk organisasi politik. “Gereja adalah tempat di mana orang memiliki hak untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan,” terangnya.

Sepak terjang gereja Catch the Fire

Di antara pelayanan yang dijalankan gereja Catch the Fire, gereja di Hallam itu adalah salah satu pelayanan yang berpusat pada konseling kehamilan. Gereja ini juga melakukan aksi sosial dengan memberi makan sekitar 100 keluarga setiap minggunya, mendukung dua panti asuhan di Sri Lanka dan menjalankan lebih dari 80 pertemuan doa di seluruh Australia setiap minggunya.

Gereja ini memiliki enam karyawan paruh waktu yang dibayar sebagai karyawan lepas. Nalliah bahkan mengaku dia dan istrinya sama sekali tidak digaji oleh gereja. “Kami secara sukarela melayani masyarakat,” ucapnya.

Tapi bagaimana pun, kasus pencopotan ijin amal yang dihadapi Catch the Fire masih belum selesai. Nalliah memutuskan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum dan masih berkonsultasi dengan pengacaranya untuk menuntaskan masalah yang disebutnya ketidakadilan ini.

Kendati masih dalam proses hukum, komisi amal Australia menyampaikan bahwa sebuah badan amal boleh-boleh saja memperjuangkan perubahan terkait kebijakan pemerintah, tapi tidak harus mendukung partai politik tertentu, atau meminta jemaatnya untuk menyumbangkan suara mereka bagi kandidat. Dan hal itu jelas tertulis dalam undang-undang terkait organisasi amal di negara kanguru tersebut.

Sumber : Abc.net.au
Halaman :
1

Ikuti Kami