4 Hal yang Alkitab Katakan Soal Kamu yang Masih Lajang
Sumber: Google.com

Single / 12 January 2017

Kalangan Sendiri

4 Hal yang Alkitab Katakan Soal Kamu yang Masih Lajang

Budhi Marpaung Official Writer
7851
Dunia ini penuh dengan orang-orang yang lajang. Mau itu di lingkungan kampus, kantor, atau bahkan gereja sekali pun, orang-orang yang belum memiliki pasangan hidup bisa kita temui dengan mudahnya. Lalu bagaimana Tuhan  memandang orang-orang ini (termasuk mungkin salah satunya adalah kita)?

Berikut adalah apa yang tertulis di dalam Alkitab mengenai orang-orang lajang.

1. Keadaan Masih Sendiri adalah Anugerah dari Tuhan

Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menyatakan, “Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.  Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.” (1 Korintus 7:7). Ketika Paulus berbicara tentang kelajangan sebagai anugerah, dia tidak berbicara tentang kemampuan tertentu beberapa orang yang tetap bersyukur meski seorang diri. Sebaliknya, dia berbicara tentang keadaan menjadi lajang. Selama Anda memilikinya, itu adalah hadiah dari Tuhan, sama seperti pernikahan adalah kasih karunia dari-Nya.

Yesus sendiri berkata saat menjawab pernyataan murid-murid soal seseorang lebih baik tidak kawin / menikah: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.”

2. Keadaan Masih Sendiri Memiliki Keuntungan


Rasul Paulus menyebutkan dua keuntungan hidup dalam keadaan masih sendiri (1 Korintus 7):
a. Terhindar dari kesusahan yang ada di dalam pernikahan.
b. Orang yang melajang dapat lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan.

3. Keadaan Masih Sendiri itu Berat

Ketika Tuhan melihat Adam di Taman Eden, Ia berkata, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18). Jadi diciptakanlah Hawa untuk memenuhi kebutuhan Adam akan persahabatan.

Meskipun Alkitab bagian Perjanjian Baru menampilkan hal yang positif tentang melajang, namun tidak bisa dibantah bahwa pernikahan adalah sebuah norma. Pernikahan merupakan hadiah kasih Allah kepada umat manusia dan yang mana konteksnya Allah memenuhi kebutuhan kita akan keintiman.

4. Keadaan Masih Sendiri tidaklah Permanen

Banyak dari orang yang lajang pada akhirnya menikah di kemudian hari. Mereka akan mengingat keadaan yang dulu ini sepanjang hidup mereka. Lagi pula, pernikahan yang terjadi di antarmanusia sebenarnya mencerminkan pernikahan antara Tuhan dengan jemaat. Ketika keduanya bersatu maka tidak ada lagi tangis air mata karena Allah telah menghapuskannya.

“Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” (Wahyu 19:7)

Akhir kata untuk kamu yang masih lajang:

1. Bersyukurlah kepada Tuhan atas keadaan masih seorang diri saat ini.
2. Lakukan semua yang kamu bisa lakukan untuk hidup saleh.
3. Arahkan selalu pandanganmu kepada Allah.
Sumber : thegospelcoalition.org
Halaman :
1

Ikuti Kami