Idealnya, pasangan suami istri yang hidup dalam satu atap
yang sama harusnya jadi satu tim yang solid dalam membangun bahtera rumah tangga. Tapi apa jadinya kalau suami istri sama sekali nggak pernah ngobrol satu sama lain selama puluhan tahun?
Begitulah kondisi pernikahan suami istri asal kota Nara,
Jepang, Otou Katayama dan Yumi. Pasangan ini diketahui tak saling berbicara selama
20 tahun, meski keduanya tinggal seatap. Yoshiki, salah satu dari tiga anak mereka
mengatakan bahwa ayah mereka sama sekali tak pernah terdengar mengucapkan sepatah
katapun kepada ibu mereka. Otou paling cuma mengangguk dan menggeleng saat diajak berbicara oleh Yumi.
Hubungan yang nggak
biasa diantara orangtua mereka, tentu saja membuat Yoshiki merasa aneh. Karena itu,
dia dan kedua saudaranya meminta bantuan kepada stasiun televisi Hokkaido untuk
menayangkan sebuah skenario supaya pasangan ini mau saling berbicara lagi. Pihak
Hokkaido TV lalu mengundang keduanya untuk datang ke sebuah taman terbuka dan sunyi. Mereka lalu duduk bersama di sebuah kursi taman.
Pada awalnya, hanya ada kesunyian diantara mereka. Mungkin
karena kondisi seperti itu sangat tidak biasa bagi mereka. Tapi pada akhirnya, Otou
mulai berbicara. Dia mulai menyampaikan kata-kata pertamanya setelah sekian puluh tahun tak pernah berbicara dengan istrinya.
“Bagaimanapun..sudah cukup lama sejak kita nggak saling bicara,” ucap Otou. “Ya, Aku tahu,” jawab Yumi sambil mengangguk.
Dia lalu mengaku, rupanya alasan kenapa selama ini dia
memilih diam dan membisu karena cemburu. Bukan karena Yumi selingkuh dengan
pria lain, tapi karena Yumi begitu memfokuskan perhatiannya kepada anak-anak.
Sebagai suami, dia merasa tak mendapat perhatian lagi karena itulah dia memilih
diam selama ini. “Kau sangat fokus pada anak-anak. Aku agak…cemburu. Aku sedih karena itu,” jelasnya.
“Yumi…sampai sekarang, kamu sudah mengalami banyak hal
sulit. Aku ingin kamu tahu, aku bersyukur atas semuanya,” ucap Otou menyatakan
rasa syukurnya karena memiliki istri seperti Yumi yang pekerja keras dan sabar.
Saat melihat peristiwa itu, ketiga anak mereka pun begitu
terharu melihat kedua orangtua mereka bisa saling terbuka atas persoalan yang selama
ini disembunyikan sang ayah dan selalu menjadi tanda tanya besar di batin Yumi.
Mungkin alasan yang membuat Otou memilih tak mau berbicara
kepada Yumi terbilang sangat aneh. Tapi inilah yang fakta yang terjadi di
tengah kehidupan pernikahan. Ketidakterbukaan Otou atas perasaannya tanpa
disadari menjadi persoalan serius sampai berpuluh tahun lamanya. Begitu juga dengan
perhatian berlebih yang diberikan oleh Yumi kepada anak-anaknya, sehingga mungkin
dia tak lagi punya waktu untuk memberi perhatian kepada suaminya juga menjadi persoalan
yang rentan dalam pernikahan.
Para ahli hubungan mengatakan bahwa komunikasi adalah kunci
sukses dalam sebuah hubungan. Bagaimana mungkin sebuah pernikahan bisa berjalan
baik apabila komunikasi suami istri tidak baik? Lewat kisah ini, pasangan suami istri mungkin harus perlu mengingat kembali tentang tujuan pernikahan dan
bagaimana seharusnya suami istri hidup sesuai dengan firman Tuhan. Sebagai bahan
renungan, bacalah Efesus 5 : 22-33 yang merupakan ayat yang mengingatkan pasangan
suami isteri untuk hidup dengan pimpinan kasih Kristus; dimana suami dan istri saling
mengasihi, saling menghormati, sehati sepikir dan terbuka serta saling mendukung.