Mudjiantono: Pria yang Abaikan Istri dan Anak Bertahun-Tahun
Sumber: Jawaban.Com

Family / 9 January 2017

Kalangan Sendiri

Mudjiantono: Pria yang Abaikan Istri dan Anak Bertahun-Tahun

Budhi Marpaung Official Writer
6111
Pernikahan Mudjiantono dengan sang istri, Nengrani begitu bahagia pada awalnya. Apalagi dalam waktu dekat mereka berdua akan memiliki seorang anak yang lahir ke dunia. Namun, keceriaan itu berubah dengan begitu cepat khususnya setelah Mudji bekerja di klab malam.

Setiap hari, Mudji pulang dalam kondisi mabuk. Perangainya pun menjadi kasar. Nengrani mencoba bertahan dengan keadaan yang ada. Hanya saja, lama kelamaan sang suami makin berulah.

Mudji beralasan bahwa pekerjaan menuntut dia seperti itu. Kalau dirinya tidak minum atau mabuk, ia justru tidak akan lama bertahan di sana.

Di tempat pekerjaan, Mudji memiliki seorang rekan perempuan. Mulanya hubungan mereka murni profesional, tidak ada yang spesial. Hanya intensitas pertemuan berdua yang sering ditunjang dengan tempat biasa pertemuan yang mendukung, tumbuhlah rasa saling suka diantara keduanya.

Hubungan terlarang itu berjalan begitu rapi. Mudji pun merasa di atas dengan ulahnya. Akan tetapi, sang istri ternyata merasakan adanya kejanggalan. Bermula dari info yang dia bisa dapatkan dari rekan kerja, Nengrani akhirnya memutuskan untuk mendatangi pekerjaan sang suami.

Betapa kagetnya Nengrani saat dengan matanya sendiri, ia melihat sang suami bermesraan dengan perempuan lain. Mudji pun kaget akan kedatangan sang istri.

Sebagai rasa penyesalan, Mudji pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Namun, itu tidaklah semua ia lakukan karena ia tetap bekerja di tempat karaoke.

Hubungan Mudji dan perempuan idaman lain sendiri bukannya hancur, tetapi semakin menghangat. Mereka bahkan mengambil kost-kostan bersama sebagai tempat tempat tinggal mereka.

Sehari berlalu, setahun berlalu, sampai tidak terasa sang anak dari Mudji dan Nengrani sudah bersekolah di kelas empat sd. Jika dihitung dari usia kelas TK Kecil sampai saat itu sudah lebih dari lima tahun, suami sekaligus sang bapak tidak hadir di rumah. Rasa kangen menghampiri di dalam diri anak mereka. Hanya saja Nengrani tidak tahu harus berbuat apalagi.

Suatu hari, anak Mudji dan Nengrani sakit. Di dalam kondisi yang lemah itu, buah hati mereka memanggil nama sang bapak. Didorong rasa kasih, Nengrani menghubungi Mudji. Bukannya respon positif yang didapat, justru amarah yang ditunjukkan kepada sang istri.

Selang dari peristiwa itu, seorang laki yang ternyata adalah pengacara mendatangi rumah dimana Nengrani dan anak tinggal. Sang pengacara ternyata membawa sebuah surat yang tidak lain merupakan surat cerai. Membaca itu, Nengrani menyatakan menolak untuk menandatangani dan meminta agar suaminya sendiri yang datang menyerahkan berkas tersebut kepadanya.

Waktu berlalu, Mudji semakin melupakan keluarganya. Ia bahkan sibuk mengembangkan peredaran narkoba yang ia koordinir. Karena begitu luas area transaksi narkoba yang dipegang, Mudji menjadi target operasi dari pihak kepolisian setempat.

Mudji pun berhasil ditangkap aparat berwajib dan dalam persidangan ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 4 bulan.

Hidup di hotel prodeo sangatlah menyiksa Mudji. Ia pun merasa kesepian di sana. Suatu ketika, selingkuhannya pun menjenguk di dalam lapas. Betapa senang hatinya. Namun, ia begitu kaget ketika selingkuhannya justru membawa kabar akan menikah dengan orang lain.

Hancur sudah hati Mudji. Hidupnya kini benar-benar sebatang kara. Di tengah kesedihan yang begitu mendalam, ia mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan oleh rekan tahanan satu selnya.

“Ya Abba, Ya Bapa, ini aku anakMu, Layakkanlah seluruh hidupku; Ya Abba, Ya Bapa, ini aku anakMu, pakailah sesuai rencanaMu,” demikian lirik lagu yang dinyanyikan rekan satu selnya.

Lagu itu begitu menyentuh hati Mudji dan ia pun mendekati rekan satu selnya tersebut. Di sana, ia pun mencurahkan hatinya. Satu hal juga yang begitu ia rindukan adalah ia ingin kembali bersama istri dan anak-anaknya.

Rekan satu selnya memberikan kata-kata penguatan kepadanya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bahwa jika manusia menaruhkan harapan kepada-Nya maka harapan itu tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Mudji mengamini perkataan rekannya tersebut. Kerinduannya untuk kembali bersama keluarga pun bangkit lagi.

Di Lapas, Mudji pun menyatakan pertobatannya dan mengambil komitmen menaati segala firman Tuhan. Berkat dukungan para hamba Tuhan yang datang dan para napi senior, ia semakin mengenal Tuhan lebih lagi.

Satu tahun satu bulan berlalu, Mudji akhirnya bisa menghirup udara bebas. Setelah keluar dari penjara, satu tempat yang ia ingin kunjungi adalah rumah istri dan anak-anaknya. Dengan keberanian yang ada, ia pun mengunjungi tempat tinggal istri dan anak-anaknya tersebut.

Ketika sampai dan pintu dibukakan, Mudji memberitahukan tentang kebebasannya dari lapas kepada Nengrani. Bukannya menunjukkan rasa senang, tetapi saat itu sang istri hanya meresponi dengan biasa saja.

Lambat laun, seiring buah pertobatan yang ditunjukkan oleh Mudji, hati istri dan anak-anak akhirnya luluh dan percaya. Mereka dengan bulat hati menerima suami dan ayah mereka tersebut.

Betapa girangnya hati Mudji melihat hal ini. Ia bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Dia lakukan di tengah-tengah rumah tangganya. Kalau bukan karena Tuhan, tidak mungkin rumah tangganya bersatu lagi. Tuhan dahsyat.

Sumber : Mudjiantono
Halaman :
1

Ikuti Kami