Karena Kasih Allah Aku Sembuh Dari Depresi  Dan Jadi Anak Berprestasi

Kata Alkitab / 4 January 2017

Kalangan Sendiri

Karena Kasih Allah Aku Sembuh Dari Depresi Dan Jadi Anak Berprestasi

haryanto kristanto Contributor
9306

Saat aku merenungkan betapa penyertaan Tuhan sempurna dalam kehidupanku, satu keputusan yang kuambil bahwa aku tak mau mundur lagi dalam mengiring Dia...

Perkenalkan nama saya Haryanto Kristanto, sekarang saya berumur 20 tahun dan sedang berkuliah disalah satu universitas negeri di Jawa Tengah, saya rindu membagikan kasih Allah yang sempurna dalam kehidupan saya 

Aku adalah seorang anak tunggal yang lahir dalam keluarga yang sederhana, mamaku hanya seorang penjual bubur dipasar dengan pendapatan yang sangat terbatas, dan diusiaku yang ke 7 tahun Tuhan memanggil ayahku untuk pulang kepangkuan-Nya.

Hmmm... ya hidup ini terasa semakin sulit karena mama menjadi tulang punggung bagiku dan bagi masa depanku. Namun seperti perkataan bijak bahwa hidup harus tetap berlanjut, dengan hanya berjualan bubur mama merawat dan membesarkanku. Mungkin jika dihitung dengan takaran manusia sangat mustahil bahwa apa yang didapat mama setiap hari dapat mencukupi kebutuhan kami, tapi hari demi hari terbukti bahwa janji Tuhan ya dan amin, mama tetap bisa menyekolahkan dan mencukupi kebutuhanku sehari hari. 

Namun Tuhan kembali mengizinkan proses kehidupan yang berat terjadi dalam hidupku, saat aku berusia 12 tahun. Aku mengalami depresi dimana saat itu aku mengalami ketakutan yang luar biasa bahkan takut untuk keluar rumah. Namun penyertaan-Nya sempurna lewat uluran tangan-Nya aku dapat sembuh dan kembali sehat. Satu kata yang aku ingat saat itu mama selalu berkata, "Seperti apapun kondisi anakku dia adalah anakku." Dan akhirnya aku memutuskan untuk aktif dalam pelayanan dan tergabung dalam kepengurusan remaja digerejaku.

Seiring berjalannya waktu kasih-Nya nyata sempurna, aku dapat menyelesaikan pendidikanku di SMA dengan mendapat peringkat dan penghargaan. Ya, itu adalah mukjizat dimana Tuhan mengubahkan seorang anak yang dikatakan "gagal" oleh masyarakat menjadi seorang yang berprestasi, dan kasih Tuhan tak berhenti sampai disitu, Tuhan mengizinkanku untuk diterima di perguruan tinggi negeri dikotaku di jurusan ekonomi akuntansi, suatu jurusan yang cukup hitz di universitas. Tak sampai disitu Tuhan mengizinkanku menerima beasiswa bidik misi, dimana semua biaya kuliah ditanggung negara.

Lelah dan penat yang dialami mama mungkin sedikit berkurang karena melihat anaknya dapat kuliah dengan beasiswa penuh. Puji Tuhan, ya itu adalah sebuah mukjizat yang luar biasa. Semester demi semester kulalui bukan dengan hasil yang biasa, namun dengan hasil yang dahsyat dimana indeks prestasiku selalu diatas 3,5. Itu semua karena kemurahan Tuhan, dan saat ini aku menginjak semester akhir di kuliahku. Tersimpan suatu harapan untuk mama yang telah berjuang untuk hidupku agar dapat mendampingi saat pelepasan wisudaku kelak. Namun Tuhan mengizinkan disaat akhir kuliahku Mama terkena sakit yang mungkin tidak ringan yaitu terdapat penyumbatan di otak kanan yang menyebabkanya mengalami stroke. 

Hmmm.... apakah Tuhan salah? Mungkin itu pertanyaan yang selalu menggodaku, disaat semua yang dashyat yang Ia kerjakan, dan disaat bahagia akan kuraih setelah kuliah. Tapi "tidak", ya.. aku yakin bahwa Yesus tidak pernah salah atas apa yang Ia buat, walaupun terasa berat saat tidak ada lagi "bubur" yang dijual mama setiap hari untuk kebutuhanku sehari-hari. Saat inilah imanku kembali diuji dengan keadaan saat ini, namun aku teringat sebuah kisah yang sangat  sederhana bagaimana Tuhan mencukupkan kebutuhan seorang janda disarfat dengan sebuah buli-buli minyak dan sedikit gandum, aku percaya bahwa mukjizat itu juga akan terjadi dalam hidupku. Meski saat ini ada beban berat dalam hidupku dan tantangan untuk tetap menyelesaikan kuliah, aku percaya Dia akan menolong dan memenuhi kebutuhan kami sesuai dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Dan satu yang kupercaya melalui tantangan ini terdapat sebuah kesaksian yang akan memberkati banyak orang.

Mungkin apa yang kutulis melalui pengalaman hidupku terlalu singkat untuk menggambarkan betapa baiknya Tuhan. Satu yang dapat kupelajari bahwa bersaksi bukan hanya ketika kita diberkati dan dalam kondisi yang baik-baik saja, namun bersaksilah walaupun kita sedang melewati lembah air mata, karena Dia adalah gembala yang baik bagi kehidupan domba-domba-Nya 


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami